TRENDING
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia 8 hours ago
UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing 10 hours ago
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini 1 day ago
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya 1 day ago
Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan 1 day ago
berikutnya
sebelum
Search
28/05/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Finansial

4 Tantangan Sektor Keuangan di Tahun 2023, LPS: Ketidakpastian Global Harus Diwaspadai

oleh Permadi
09/10/2022
in Bank, Finansial
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Suku Bunga Penjaminan LPS Naik Jadi 3,75 Persen
0
SHARE
2
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut sektor keuangan nasional di tahun 2023 akan menghadapi berbagai tantangan. Setidaknya ada 4 tantangan besar bagi sektor keuangan di tahun depan, yang diprediksi para pengamat akan menjadi tahun yang cukup sulit.

Pertama tantangan global dipicu oleh konflik Ukraina dan Rusia, laju inflasi di sejumlah negara yang terus meningkat dan kenaikan suku bunga acuan sejumlah bank sentral dunia.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sejumlah lembaga internasional memprediksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 berada di kisaran 2,8 persen hingga 3 persen. Padahal pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2022 mampu tumbuh hingga 3,2 persen.

Stagflasi sangat mungkin terjadi jika tren perlambatan ekonomi ditambah dengan kenaikan berbagai harga barang di banyak negara terus terjadi.

Kedua adalah persoalan literasi keuangan masyarakat Indonesia yang masih relatif rendah. Merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan bahwa indeks inklusi keuangan nasional mencapai 76,19 persen sedangkan indeks literasi keuangan masih tertinggal jauh hanya di level 38,08 persen.

“Sebanyak tujuh dari 10 masyarakat Indonesia telah memiliki akses kepada produk dan jasa keuangan, namun hanya empat dari 10 orang yang memahami apa itu produk dan jasa keuangan artinya terdapat gap yang signifikan antara inklusi dengan literasi keuangan nasional,” ucapnya.

Ketiga adalah tantangan digitalisasi. Perkembangan dunia digital sudah masuk ke berbagai sektor termasuk sektor keuangan. Berbagai layanan keuangan digital yang mempermudah masyarakat dan meningkatkan nilai bisnis korporasi, harus dihadapkan pada realitas timbulnya ragam kejahatan siber.

Kejahatan siber seringkali memakan korban yang tidak memiliki literasi keuangan yang baik. Oleh sebab itu literasi keuangan digital harus dibenahi agar meminimalisir kerugian bagi masyarakat.

“Kita mengetahui bahwa kian hari risiko cyber security akan meningkat, apalagi masyarakat tidak memiliki literasi tinggi secara digital kasus-kasus seperti scamming, phising, ransomware dan kejahatan-kejahatan keuangan lain melalui cyber,” ungkap Purbaya.

Transformasi menuju era digital di sektor keuangan harus didukung oleh sistem informasi dan infrastruktur digital yang kuat dan aman sehingga mampu mencegah terjadinya kasus kejahatan siber.

Keempat yaitu pendalaman pasar keuangan di tanah air masih tertinggal jauh dari negara tetangga. Purbaya menjelaskan nilai investasi pasar modal di Indonesia pada tahun 2020 berada di 46,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sementara negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina dan Thailand sudah mencapai level 108,7 persen dan Malaysia lebih tinggi lagi yaitu 129,5 persen.

Meningkatkan nilai investasi di pasar modal harus dilakukan untuk membiayai program pembangunan nasional dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap modal asing.

Dari sisi rasio finansial sistem deposit pada tahun 2021 Indonesia tergolong rendah yaitu 41,2 persen per PDB. Sedangkan Filipina, Malaysia dan Thailand unggul jauh masing-masing yaitu 77,7 persen, 122,6 persen dan 135,6 persen.

 

 

 

 

Tags: BIinflasikrisislembaga penjamin simpananLPSojkresesiresesi ekonomi 2023stagflasi
Previous Post

LPS: Suku Bunga Simpanan Diprediksi Naik Bertahap, Likuiditas Perbankan Longgar Cegah Kenaikan Bunga Secara Berlebihan

Next Post

Usulan Tepat LPS Jamin Polis Asuransi, Ekonom Minta Pemerintah Bereskan Dulu Masalah Industri Asuransi

Next Post
LPS Minta Masyarakat Waspada Investasi Bodong : Jangan Mudah Tergiur!

Usulan Tepat LPS Jamin Polis Asuransi, Ekonom Minta Pemerintah Bereskan Dulu Masalah Industri Asuransi

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Ketua LPS: Keadaan Perbankan Sangat Solid, Belum Terlihat Tanda-tanda Bank Gagal Bayar

24/05/2023
Strategi Erick Thohir Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah yang Kuat

Pastikan Simpanan Nasabah Bank Syariah Dijamin, Purbaya: LPS Menjamin Simpanan pada Seluruh Jenis Bank

24/05/2023
Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

26/05/2023
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

28/05/2023
Jangan Khawatir, Simpanan Nasabah di BPR/BPRS Juga Dijamin LPS Hingga Rp 2 M

UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing

28/05/2023
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

27/05/2023
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

27/05/2023
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan

27/05/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add