BeritaPerbankan – Nama Menteri Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebut-sebut dalam laporan International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) bertajuk ‘Pandora Papers’.
Pandora Papers memuat sejumlah dokumen keuangan rahasia kepemilikan perusahaan dan kesepakatan bisnis di negara surga pajak. Setidaknya ada 600 jurnalis, 115 media dari 117 negara yang tergabung dalam konsorsium jurnalis media ICIJ.
Melansir dari Harian Tempo, disebutkan bahwa Airlangga mendirikan perusahaan cangkang sebagai kendaraan investasi untuk dana asuransi dan perwalian.
Ketua Umum Partai Golkar itu tercatat memiliki dua perusahaan cangkang di British Virgin Islands, kawasan bebas pajak Karibia, yaitu Buckley Development Corporation dan Smart Property Holdings Limited.
Dalam dokumen tersebut, Buckley Development diberi tanda warna merah karena belum melengkapi sejumlah informasi seperti nilai aset dan tujuan pendirian perusahaan.
Staf Trident dalam lampiran surat elektronik pada Oktober 2016 menyebutkan bahwa perusahaan yang diberi label merah dinyatakan sudah tutup.
Menanggapi hebohnya pemberitaan keterlibatan dirinya dalam Pandora Papers, Airlangga membantah dan mengaku tidak mengetahui ihwal pendirian Buckley Development dan Smart Property.
Airlangga Hartarto juga membantah kabar soal pencairan polis asuransi melalui dua perusahaan cangkang tersebut.
Nama sang adik Gautama Hartarto juga disebutkan dalam laporan Pandora Papers. Gautama disebut memiliki perusahaan bernama Ageless Limited.
Dalam keterangannya kepada Tempo, Gautama sempat mengirimkan jawaban mengenai kepemilikan perusahan tersebut namun jawaban yang dia kirim melalui pesan WA sebagian besar dihapus.
Gautama Hartarto yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Polychem Indonesia Tbk. mengatakan bahwa ada puluhan ribu orang yang memiliki perusahaan cangkang di luar negeri.
Nama berikutnya yang tidak kalah menghebohkan publik adalah Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam laporan Pandora Papers, Luhut disebutkan pernah menempati jabatan di perusahaan Petrocapital SA yang terdaftar di Panama.
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi, membenarkan bahwa memang Luhut sempat menjabat Presiden Direktur Petrocapital pada tahun 2007.
Luhut ditunjuk menjadi Presiden Direktur dalam rapat yang digelar pada 19 Maret 2007. Pada pertemuan tersebut, nama perusahaan resmi diganti menjadi dari Petrostar International SA menjadi Petrostar-Pertamina International SA. Namun hal itu dibantah Luhut melalui juru bicaranya.
Petrocapital didirikan oleh Edgardo E Dia dan Fernando A Gil pada tahun 2006 dengan modal awal 5 juta dollar AS. Salah satu lini usahanya adalah minyak dan gas bumi.
Petrocapital SA rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Akan tetapi Petrocapital SA dikatakan Jodi memiliki sejumlah kendala soal lokasi geografis, budaya dan kepastian investasi, sehingga Luhut memilih mundur.
Selama tiga tahun menjabat sebagai Presiden Direktur, Petrocapital SA belum menapatkan proyek investasi yang baik. Jodi menambahkan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun tidak ada kerjasama dengan perusahaan minyak dan gas negara manapun. Perusahaan tersebut juga menurut Jodi tidak pernah berganti nama menjadi Pertamina Petrocapital SA.
PPATK Bakal Investigasi Laporan Pandora Papers
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae mengatakan bahwa PPATK akan meneliti laporan Pandora Papers.
PPATK akan menganalisa dengan cermat nama-nama yang muncul dalam laporan Pandora Papers. PPATK akan membandingkan data dari Pandora Papers dengan database yang dimiliki PPATK.
Dian menambahkan bahwa lembaganya memiliki kerjasama tukar-menukar informasi melalui nota kesepahaman dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan aparat penegak hukum.
PPATK akan menyampaikan hasil investigasi dan analisa kepada instansi yang berwenang. PPATK akan memastikan apakah ada indikasi penyimpangan dalam transaksi keuangan, profil keuangan dan kewajiban perpajakan pihak-pihak terkait yang ada dalam Pandora Papers.