BeritaPerbankan- Langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan rights issue bernilai besar diperkirakan bakal menaikan harga saham BBRI.
Analis pasar modal sekaligus ekonom dari LBP Institute, Lucky Bayu Purnomo memprediksi saham BRI pasca rights issue dan terbentuknya holding secara resmi, akan kembali menembus harga di kisaran Rp4.800 dalam jangka pendek.
Hal itu dipicu oleh pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi) yang akan memperkuat dan mengintegrasikan pemberdayaan ekosistem UMKM, termasuk usaha mikro.
“Saat ini BBRI masih cenderung akan menguat ke angka Rp4.800,” ujar dia dalam pernyataannya, Kamis (2/9).
Sesuai prospektus, harga pelaksanaan rights issue BBRI yakni Rp3.400 per lembar saham. Pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) sesuai PP No. 73/2021.
Lucky memaparkan, pertumbuhan kinerja BRI masih positif meski berada di tengah pendemi Covid-19. Perseroan mampu membukukan laba Rp12,54 triliun hingga akhir semester pertama 2021. Pencapaian itu tumbuh sekitar 22,93 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Faktor utama pendorong peningkatan tersebut adalah kredit yang tumbuh positif di atas rata-rata industri perbankan nasional. Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian mencapai Rp929,40 triliun. Adapun periode yang sama tahun lalu sebesar Rp922,97 triliun.