TRENDING
Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito 1 month ago
LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS 1 month ago
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik 1 month ago
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023 1 month ago
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022 1 month ago
berikutnya
sebelum
Search
09/02/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Ekonomi

Angka Rasio Gini Meningkat, Skor Financial Knowledge RI di Bawah Rata-rata OECD

oleh Permadi
24/08/2022
in Ekonomi
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Angka Rasio Gini Meningkat, Skor Financial Knowledge RI di Bawah Rata-rata OECD
0
SHARE
3
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan adanya peningkatan angka ketimpangan masyarakat Indonesia. Diukur dengan menggunakan rasio gini per Maret 2022 tingkat ketimpangan masyarakat naik sebesar 0,003 poin menjadi 0,384 dibandingkan data pada September 2021 sebesar 0,381.

Sementara itu skor literasi keuangan atau Financial Knowledge masyarakat Indonesia berdasarkan hasil riset INDEF berada di level 3,7. Angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata skor negara anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) yang sebesar 4,6.

Penyebab Tingginya Rasio Gini

Setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan angka ketimpangan masyarakat yang diukur dengan rasio gini meningkat.

  1. Kesempatan memperoleh akses pendidikan yang tidak merata. Pendidikan menjadi salah satu solusi terbaik untuk memperbaiki taraf ekonomi seseorang atau keluarga dalam jangka panjang. Akses pendidikan yang tidak merata menyebabkan kemiskinan secara turun temurun terus terjadi.
  2. Ketidakseimbangan penghasilan antara pekerja informal dan formal. Di satu sisi pekerja informal memiliki gaji selangit sementara pekerja sektor informal bahkan penghasilannya di bawah UMR atau UMP. Program jaring pengaman sosial seperti kartu sehat, kartu pintar dan subsidi pemerintah mampu menekan angka rasio gini.
  3. Distribusi kekayaan yang tidak merata. Kita bisa melihat sendiri fenomena yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Hal itu mengindikasikan jarak ketimpangan ekonomi masyarakat terpaut jauh.

Tantangan Menurunkan Rasio Gini

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya rasio ketimpangan ekonomi di masyarakat adalah penerimaan negara khususnya dari pajak yang minim sehingga pemerintah tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayai perbaikan jaring pengaman sosial dan pembangunan infrastruktur.

Alokasi dana untuk jaring pengaman sosial di tanah air masih tergolong rendah yaitu di bawah 1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Padahal idealnya anggaran yang harus disiapkan negara adalah 3 persen dari PDB.

Angka itu tertinggal jauh dari negara-negara di Amerika Latin yang menggelontorkan anggaran perbaikan ekonomi di atas 5 persen. Negara-negara skandinavia bahkan lebih tinggi lagi yaitu 20 persen dari PDB.

Literasi Keuangan Bisa Jadi Solusi

Meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak hanya menjadi tugas negara namun sejatinya harus ada kesadaran dari diri kita sendiri untuk mau memperbaiki ekonomi.

Salah satunya dengan belajar tentang keuangan atau literasi keuangan. Tidak sedikit orang yang sebenarnya memiliki penghasilan yang cukup besar namun karena tidak paham literasi keuangan sehingga tidak mampu mengelola keuangan dengan bijak.

Menabung dan Investasi semestinya menjadi kebiasaan yang harus dimiliki masyarakat. Meski jumlah investor pasar modal mengalami peningkatan menjadi 9,3 juta investor Per Juli 2022, namun jumlah tersebut masih terbilang kecil dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa.

Capaian tersebut tetap harus diapresiasi dengan upaya peningkatan literasi keuangan terutama bagi kalangan investor pemula dari generasi muda.

Hal itu disampaikan Ketua DK LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Menurut mantan Kepala Danareksa Sekuritas tersebut literasi keuangan yang baik akan mendorong masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Tingginya minat investasi harus dibarengi dengan indeks literasi keuangan yang tinggi pula. Sebab investasi memiliki risiko. Jika investor hanya ikut-ikutan berinvestasi, bukannya untung malah justru merugi karena tidak memahami produk investasi dan manajemen risiko.

Purbaya mengajak seluruh pihak bersama-sama meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya melalui platform social media yang kekinian sangat dekat dengan masyarakat terutama kalangan anak-anak muda sehingga pesan literasi keuangan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.

Tags: bpsIndefketimpangan ekonomiliterasi keuanganLPSrasio gini
Previous Post

LPS: Rasio Gini Masih Tinggi, Literasi Keuangan Jadi Solusi

Next Post

RUU PPSK Atur Penambahan Jumlah Dewan Komisioner LPS dan OJK

Next Post
RUU PPSK Atur Penambahan Jumlah Dewan Komisioner LPS dan OJK

RUU PPSK Atur Penambahan Jumlah Dewan Komisioner LPS dan OJK

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Brand Fesyen Lokal Erigo : Dari Depok Hingga ke New York

Brand Fesyen Lokal Erigo : Dari Depok Hingga ke New York

09/09/2021
Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

08/09/2021
Jelang Perhelatan World Superbike Championship (WSBK), Ketua LPS Bangga Lombok Jadi Pusat Perhatian Dunia

Jelang Perhelatan World Superbike Championship (WSBK), Ketua LPS Bangga Lombok Jadi Pusat Perhatian Dunia

29/09/2021
LPS Minta Perbankan Tak Pesimis Terhadap Prospek Ekonomi di Tahun 2023

Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito

31/12/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS

31/12/2022
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

31/12/2022
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

31/12/2022
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

31/12/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add