Pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) membuat Pemerintah Arab Saudi menutup pintu masuknya bagi warga di beberapa negara, termasuk Indonesia. Tetapi kini, larangan tersebut sudah dicabut, termasuk untuk warga Indonesia.
Sementara itu kurs riyal Arab Saudi (SAR) stagnan melawan rupiah pada hari ini di Rp 3.843/SAR, tetapi sepanjang pekan ini melemah 0,26%.
Stagnannya riyal di pekan ini tidak lepas dari pergerakan dolar AS menjelang pertemuan Jackson Hole.
Untuk diketahui, Arab Saudi menerapkan kebijakan fixed exchange rate mata uang riyal terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1986. US$ 1 ditetapkan setara 3,75 riyal.
Dengan kebijakan tersebut naik turunnya nilai tukar riyal melawan rupiah menjadi sama persis dengan dolar AS melawan rupiah, meski dengan persentase yang berbeda. Bagaimana pun kondisi perekonomian Arab Saudi, pergerakan mata uangnya akan selalu copy paste dari dolar AS.
Sementara itu mengutip Al Arabiya, Indonesia bersama 19 negara lainnya mendapatkan pelonggaran masuk ini. Ke-19 negara lainnya adalah Uni Emirat Arab, Lebanon, Mesir, India, Argentina, Jerman, Amerika Serikat (AS), Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugal, Inggris, Turki, Republik Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Prancis, dan Jepang.
Sebelumnya negara pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz itu mengeluarkan pengumuman mengenai vaksin yang diterima sebagai syarat masuk ke negara itu. Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa ada kewajiban vaksin teruntuk pendatang yang akan tiba.
“Wajib telah mendapatkan dua dosis penuh vaksin Covid-19 besutan Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson,” kata pernyataan resmi Arab Saudi bulan lalu.
“Selain itu, untuk yang mendapatkan dosis penuh vaksin China (Sinovac atau Sinopharm) diwajibkan menambah suntikan booster dari vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson.”