BeritaPerbankan – Pasca bertolak dari sejumlah negara yakni India, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi siap menjual Bandara Kertajati kepada India dan Arab Saudi.
Menhub telah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait rencana akuisisi saham Bandara Kertajati. Adapun menurut informasi PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku operator Bandara Kertajati, Pemprov Jawa Barat memegang porsi pemegang saham mayoritas sebesar 83,88 persen. Diikuti oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 13,78 persen, lalu Kopkar Praja 1,65 persen, dan Jasa Sarana 0,69 persen.
Hasil lainnya dari kunjungan ke India dan Timur Tengah, Menhub pun telah meminta para maskapai besar asal Jazirah Arab untuk membuka penerbangan langsung ke Bandara Kertajati, termasuk Etihad dan Emirates asal Uni Emirat Arab.
“Pada dasarnya untuk Saudi (Arabian Airlines), Qatar (Airways), untuk Etihad dan Emirates kami minta penerbangan silakan dalam jumlah yang besar. Kepada Saudi, kami minta khusus minta dedikasikan penerbangan dari Saudi langsung ke Kertajati,” paparnya.
Di luar penerbangan komersial, Menhub mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga setuju agar Bandara Kertajati nantinya juga tetap bisa dikembangkan untuk angkutan kargo dan bengkel pesawat.
“Bapak Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) dan juga untuk kargo, karena dekat Patimban,” pungkas Menhub.
Menyusul rencana pemerintah menjadikan Bandara Kertajati menjadi lokasi penerbangan Haji-Umrah, Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) mengunjungi Bandara Kertajati Majalengka guna mengecek kesiapan melayani penerbangan Haji dan Umroh.
Sebelumnya pada November, penerbangan umrah dari Bandara Kertajati ke Jeddah Arab Saudi telah dilaksanakan melalui maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air. Hasil dari kunjungan tersebut terutama terkait fasilitas, pihak GACA dan operator akan melakukan diskusi internal terlebih dahulu. Nantinya keputusan kunjungan tersebut akan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Maria Kristi berharap dengan adanya kunjungan Tim GACA Arab Saudi ini, dapat mendorong penerbangan umroh, haji dan penerbangan internasional dari dan ke Kertajati, sehingga masyarakat mempunyai pilihan maskapai lebih banyak untuk penerbangan internasional.
Sebelumnya hanya ada dua bandara yang dijadikan untuk melayani penerbangan haji dan umrah, yakni Bandara Internasional Soetta, Bandara Internasional Kualanamu (Sumatera Utara). Namun, beban terbesar pergerakan penumpangnya ada di bandara Soetta 80 persen, dan Kualanamu 20 persen.
Sebab, saat itu bandara Kertajati belum diaktifkan operasionalnya. Namun, berkat pertimbangan regulator dan operator bandara, memutuskan untuk menggunakan Bandara Kertajati sebagai hub bandara untuk melayani haji dan umrah.