BeritaPerbankan – Tren peningkatan penyaluran kredit perbankan kembali terjadi pada November 2021 meneruskan kinerja positif pada periode sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) mencatat hampir seluruh jenis kredit mengalami tren kenaikan penyaluran kredit pada November 2021.
Hingga bulan November 2021 jumlah kredit perbankan yang disalurkan mencapai Rp 5.694,9 triliun atau tumbuh sebanyak 4% secara tahunan (yoy) dibandingkan bulan Oktober 2021 yang tumbuh 3%.
Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada debitur perorangan yang naik 8,4% pada bulan November 2021 secara tahunan. Sebelumnya pada bulan Oktober pertumbuhan kredit debitur perorangan berada di angka 5,6%.
“Akselerasi pertumbuhan kredit terutama terjadi pada debitur perorangan. Kredit kepada perorangan pada November 2021 tumbuh 8,4 persen yoy, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 5,6 persen yoy,” tulis laporan tersebut.
BI mencatat Akselerasi penyaluran kredit perbankan pada November 2021 terjadi di hampir semua jenis kredit. Mulai dari kredit investasi, kredit konsumsi hingga kredit modal kerja (KMK).
Secara keseluruhan penyaluran kredit modal kerja tumbuh sebesar 5,0% secara tahunan. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor industri pengolahan yang berhasil tumbuh sebanyak 5,1%. Sementara itu sektor perdagangan dan restoran terakselerasi sebanyak 4,5% yoy.
Kredit investasi mampu membalikan keadaan dari bulan sebelumnya yang terkoreksi 0,2% yoy. Pada November 2021 kredit investasi tumbuh sebesar 3,5% yoy.
Kinerja positif ini didorong oleh tumbuhnya sektor pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan industri pengolahan.
Performa baik juga ditunjukkan oleh penyaluran kredit konsumsi yang tumbuh 4,1% yoy yang terakselerasi oleh penyaluran kredit multiguna.
Namun demikian beberapa sektor lainnya justru mengalami tren penurunan. Pertumbuhan penyaluran kredit properti pada November 2021 sedikit melemah menjadi 4,5% yoy dari bulan Oktober 4,6% yoy.
Pertumbuhan kredit KPR/KPA juga mengalami tren penurunan sebanyak 0,3% dari 9,6% yoy pada bulan Oktober menjadi 9,3% pada November yoy.
Penurunan kredit KPR didominasi oleh KPR tipe 22 dan tipe 70 di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Sementara itu sektor kredit real estate mengalami pertumbuhan negatif -1,7% yoy, meskipun sedikit lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya -0,4% yoy.
Perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit juga terjadi pada kredit korporasi. Kinerja penyaluran kredit korporasi pada bulan Oktober terpantau lebih baik yaitu di angka 1,1% yoy, sementara pada bulan November hanya 0,9% yoy.