BeritaPerbankan – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali mempertahankan capaian sebagai brand terkuat di Indonesia (Indonesia’s strongest brands) versi Brand Finance.
Dalam daftar Top 10 Strongest Indonesian Brands yang dirilis oleh Brand Finance pada laporan berjudul “Indonesia 100 2023”, BCA menduduki peringkat pertama dengan rating kekuatan brand AAA+. Dengan capaian ini, BCA telah dinobatkan sebagai brand terkuat di Indonesia selama lima tahun berturut-turut, dari tahun 2019 hingga 2023.
Berdasarkan laporan Brand Finance, BCA mampu mencatatkan pencapaian positif di tahun 2022, di mana total kredit mampu tumbuh hingga 11,7% YoY, didorong pemulihan di seluruh segmen pinjaman.
Selain itu, BCA menyelenggarakan sejumlah event strategis di tahun 2022, seperti BCA Expoversary, BCA UMKM Fest 2022, dan BCA Wealth Summit 2022. Hal ini berkontribusi positif bagi portofolio KPR yang melebihi angka Rp108 triliun (US$6,9 miliar) untuk pertama kalinya dalam sejarah perseroan.
Tidak hanya dari sisi kinerja dan event strategis, Brand Finance juga mengapresiasi upaya BCA dalam segmen Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya dalam peningkatan partisipasi aktif BCA dalam pembiayaan berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional.
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 713,8 triliun di Maret 2023.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja menyampaikan, dari kenaikan total kredit tersebut, Kredit korporasi naik 11,7 persen YoY mencapai Rp 320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA.
Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM juga meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp 211,1 triliun. Kata Jahja, dukungan BCA pada sektor UKM tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1 persen, di atas target yang ditetapkan.
Sementara itu, KPR tumbuh 11,6 persen YoY menjadi Rp 109,6 triliun, dan KKB naik 15,2 persen YoY menjadi Rp 47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan.
Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2 persen YoY menjadi Rp 14,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7 persen YoY menjadi Rp 174,5 triliun. “Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0 persen YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023,” kata Jahja dalam konferensi Pers Paparan Kinerja Triwulan I 2023.
Adapun dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA naik 11,9 persen YoY mencapai Rp180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Lebih lanjut, Jahja menjelaskan, bahwa pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.