BeritaPerbankan – Selama pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah meskipun sentimen global mengalami perbaikan. Pada hari ini, Senin (22/7/2024), pasar keuangan tampaknya akan merespons keputusan Joe Biden untuk mundur dari kontestasi politik tertinggi di AS.
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,31% terhadap dolar AS secara point-to-point selama pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, rupiah terkoreksi sebesar 0,22% menjadi Rp 16.185 per dolar AS.
Meskipun sentimen pasar global membaik, pasar keuangan Indonesia tetap merana. Hal ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,25% pada bulan Juli 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keputusan ini dalam konferensi pers pada Rabu (17/7/2024), menyatakan bahwa kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga inflasi stabil pada target 2,5% plus minus 1% untuk tahun 2024 dan 2025 mendatang.
Perry menegaskan bahwa fokus kebijakan moneter dalam jangka pendek adalah untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal asing. Sementara itu, kebijakan makro-prudential tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan kebijakan longgar untuk meningkatkan kredit kepada dunia usaha dan rumah tangga.
Keputusan BI ini sejalan dengan konsensus dari 12 institusi yang mayoritas memperkirakan BI tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan Juli ini.
Di sisi lain, Federal Reserve (The Fed) AS tampaknya mulai mengambil sikap yang lebih dovish belakangan ini. Berdasarkan prediksi dari Fedwatch, terdapat kemungkinan besar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pertama kali sebesar 25 basis poin pada bulan September, dengan probabilitas mencapai 91,7%. Pemangkasan ini kemungkinan akan dilanjutkan pada pertemuan-pertemuan berikutnya pada bulan November dan Desember.
Kondisi politik AS juga telah mulai mereda setelah keputusan Biden untuk mundur dari kontestasi presiden. Keputusan ini diambil setelah tekanan dari internal Partai Demokrat yang mempertanyakan kemampuan Biden yang berusia 81 tahun untuk bersaing, terutama dalam menghadapi mantan Presiden Donald J. Trump.
Secara teknikal, pergerakan rupiah dalam basis waktu per jam menunjukkan tren yang mulai terkonsolidasi atau sideways. Wilayah resistance terdekat diperkirakan berada di sekitar Rp16.220 per dolar AS, yang juga sesuai dengan garis Moving Average (MA) 200. Sementara itu, support atau potensi penguatan dapat ditemui di sekitar Rp16.090 per dolar AS, yang didasarkan pada low candle intraday pada tanggal 18 Juli 2024.