BeritaPerbankan – Saham AS naik untuk hari keempat berturut-turut dan begitu pula mata uang kripto yang semakin berkorelasi selama setahun terakhir dengan indeks ekuitas utama.
Kenaikan telah terjadi di tengah Federal Reserve (the Fed) yang sekarang tak henti-hentinya dalam upayanya untuk menjinakkan inflasi. Ketua The Fed, Jerome Powell telah menyarankan kenaikan suku bunga yang lebih konsisten dengan kenaikan agresif 50 dan 75 basis poin dari musim semi bisa segera terjadi.
“Para peserta sepakat prospek ekonomi menjamin perpindahan ke sikap kebijakan yang membatasi, dan mereka mengakui kemungkinan bahwa sikap yang lebih ketat dapat tepat jika tekanan inflasi yang tinggi terus berlanjut,” kata risalah FOMC.
Sementara itu, industri kripto bergulat dengan campuran berita baik dan buruk. Harga Ether tampaknya diuntungkan dari optimisme tentang Penggabungan Ethereum yang akan datang yang akan melihat protokol beralih dari protokol proof-of-work ke proof-of-stake.
Yayasan TON menciptakan dana ekosistem USD 90 juta baru, melanjutkan upaya baru-baru ini untuk mengembalikan proyek blockchain yang didirikan Telegram.
Di sisi lain penambang bitcoin Compass mengumumkan pada Rabu mereka telah memberhentikan 15 persen dari karyawannya, dan memotong gaji para eksekutif untuk mengatasi penurunan kripto.
Compass menjadi yang terbaru dalam serangkaian perusahaan yang beroperasi dalam industri kripto yang lebih luas untuk memangkas tenaga kerja mereka.
Sebelumnya, pergerakan market aset kripto di tengah pekan pertama Juli 2022, terlihat cerah karena ada sedikit reli yang menimbulkan kenaikan harga. Sejak awal pekan, market kripto terus berjuang untuk tidak anjlok lebih dalam di tengah penguatan sinyal resesi.
Melansir situs Coinmarketcap pada Kamis sore, 7 Juli 2022, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap sukses melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin (BTC) melambung 1,08 persen ke level USD 20.505 atau sekitar Rp 307,6 juta (asumsi kurs Rp 15.005 per dolar AS) per keping dalam sehari terakhir.
Mengenai pergerakan pasar kripto dan bitcoin pada pekan pertama Juli 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan, harga Bitcoin turun 56 persen per akhir kuartal kedua tahun ini yang kemungkinan disebabkan oleh prospek ekonomi makro yang tidak pasti dan kondisi di pasar kripto.”Namun, Bitcoin kembali membalikkan keadaan memasuki Juli 2022 dengan bertumbuh sebesar 0,5 persen di bulan ini,” kata Jay dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.
Jay menambahkan, Altcoin juga memulai awal yang positif dengan pemulihan yang lebih unggul dibanding Bitcoin di kisaran 4,9 persen. “Indeks Kapitalisasi Menengah membukukan performa terbaik pada Juli yaitu sekitar 5 persen, disusul Indeks Kapitalisasi Besar di angka 3,1 persen,” ujar Jay.