TRENDING
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia 9 hours ago
UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing 11 hours ago
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini 1 day ago
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya 1 day ago
Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan 1 day ago
berikutnya
sebelum
Search
29/05/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Ekonomi

Bersiap, Ekonomi Sirkular Akan Gantikan Ekonomi Linear!

oleh Nara
24/05/2022
in Ekonomi, Featured
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Bersiap, Ekonomi Sirkular Akan Gantikan Ekonomi Linear!
0
SHARE
4
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Ekonomi sirkular dinilai menjadi salah satu konsep yang bisa diterapkan dalam menjaga keberlanjutan dan menjadikan bumi tetap layak huni. Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling  yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.

Konsep ini bukan hanya fokus terhadap pengelolaan limbah. Tetapi juga selanjutnya menggunakan proses produksi, di mana bahan baku dapat digunakan berulang-ulang. Sehingga akan terjadi penghematan yang besar terutama untuk sumber daya alam.

Ekonomi sirkular ini sudah seharusnya segera diterapkan untuk menggantikan konsep ekonomi linier yang selama ini diterapkan. Dalam konsep ekonomi linear, sumber daya alam diambil untuk memproduksi barang yang pada akhirnya akan dibuang. Pola ini bermuara pada perilaku konsumsi secara berlebih dan produksi limbah yang berlebihan.

Hal itu ditekankan dalam Forum Pra-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketiga Y20 Indonesia. Oleh sebab itu, para delegasi dalam forum tersebut menyerukan pentingnya menerapkan ekonomi sirkular berbasis produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Center of Competence for Climate Change Alesya Krit berpendapat pentingnya berpikir secara lokal dalam upaya mendorong konsumsi berkelanjutan. Di sisi lain, solusi ini perlu disesuaikan dengan wilayah tujuan, serta selaras dengan dimensi sosial dan budaya setempat.

“Kita harus berpikir lokal dan menyesuaikan solusi tersebut dengan wilayah tujuan, serta cocok dengan dimensi sosial dan budaya setempat. Kemudian, bentuklah perspektif normatif dan ajaklah pekerja, teman, warga untuk mengenal mindset baru,” katanya dalam keterangan resmi Y20 Indonesia, Selasa (24/5).

Sementara Joi Danielson Partner di Systemiq mengatakan, sebelum masuk ke pembahasan ekonomi sirkular, pola konsumsi perlu diperhatikan. Menurutnya, orang cenderung takut akan kelangkaan sehingga cenderung mengonsumsi lebih dari apa yang dibutuhkan.

Di sebuah ekonomi yang berbasis konsumsi, lanjutnya, semakin banyak yang dikonsumsi, semakin tinggi produk domestik bruto (PDB). “Jadi sistem kita mengandalkan konsumsi berlebihan. Jika kita bisa membantu orang merasa bahwa apa yang mereka miliki sudah cukup, kita bisa meyakinkan mereka untuk hanya mengonsumsi yang dibutuhkan. Dengan ini, kita bisa mulai memutus siklus konsumsi tersebut,” jelas Joi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ke Wang Program Lead di Platform for Accelerating Circular Economy. Menurutnya, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ekonomi sirkular tidak hanya bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan, tetapi juga perubahan kebijakan.

“Karena para politisi mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun, kesadaran masyarakat terhadap ekonomi sirkular masih sangat rendah. Di sinilah, anak muda memainkan perannya. Generasi muda telah menunjukkan bahwa mereka memegang peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim,” jelas Ke Wang.

Mohammad Bijaksana Junerosano, CEO dan Founder Waste4Change, menambahkan populasi dunia saat ini telah mencapai 7,9 miliar jiwa. Untuk mencapai perubahan, diperlukan kesadaran dari 4 persen populasi atau 10 juta orang Indonesia terkait dengan ekonomi sirkular.

“Solusi datang lebih lambat daripada terjadinya kerusakan lingkungan. Kita harus memikirkan bagaimana kita bisa mempercepat solusi tersebut. Tapi yang terpenting, kita harus optimistis bahwa kita bisa melakukan perubahan dengan berkolaborasi,” tutur Junerosano.

Sebagaimana diketahui, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara anggota G20 dan pertemuan pemuda G20 atau dikenal Y20. Terdapat empat bidang prioritas yang akan diusung dalam acara ini, yakni ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, keragaman dan inklusi.

Tags: ekonomi linearekonomi sirkular
Previous Post

Imbas Gonta-ganti Kebijakan Ekspor Minyak Goreng

Next Post

SDM Didominasi Kalangan Anak Muda, LPS: Ini Kekuatan Sekaligus Tantangan

Next Post
LPS Ungkap Penyebab Simpanan Nasabah Tak Layak Bayar Rp 370,28 Miliar

SDM Didominasi Kalangan Anak Muda, LPS: Ini Kekuatan Sekaligus Tantangan

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

26/05/2023
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Ketua LPS: Keadaan Perbankan Sangat Solid, Belum Terlihat Tanda-tanda Bank Gagal Bayar

24/05/2023
Strategi Erick Thohir Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah yang Kuat

Pastikan Simpanan Nasabah Bank Syariah Dijamin, Purbaya: LPS Menjamin Simpanan pada Seluruh Jenis Bank

24/05/2023
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

28/05/2023
Jangan Khawatir, Simpanan Nasabah di BPR/BPRS Juga Dijamin LPS Hingga Rp 2 M

UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing

28/05/2023
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

27/05/2023
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

27/05/2023
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan

27/05/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add