TRENDING
Fondasi Perbankan Aman, Bos LPS: Bank Jangan Takut Saluran Kredit, Pengusaha Jangan Takut Ekspansi Bisnis 14 hours ago
Buruan Daftar! LPS Buka Lowongan Kerja Untuk Berbagai Posisi 14 hours ago
Ketua DK LPS: Masih Ada Ruang Menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan 1 day ago
LPS Kembali Menggelar Kompetisi Riset Untuk Masyarakat Umum, Hadiah Total Rp 205 Juta 2 days ago
LPS Pastikan Kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan di Level Terendah Tidak Mengganggu Kebijakan Bank Sentral 3 days ago
berikutnya
sebelum
Search
22/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Ekonomi

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2022 di Kisaran 4,7%-5,5%, Berikut Ini 3 Faktor Pendorongnya!!

oleh Permadi
10/01/2022
in Ekonomi
Reading Time:2 mins read
0 0
0
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2022 di Kisaran 4,7%-5,5%, Berikut Ini 3 Faktor Pendorongnya!!
0
SHARE
13
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 4,7% hingga 5,5%. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 yang berada di level 3,51% yoy. Terlebih pada tahun 2021 kondisi perekonomian harus menghadapi tantangan meledaknya kasus covid-19 varian delta.

Kekinian situasi pandemi mulai terkendali dengan melandainya grafik kasus positif covid-19 di banyak wilayah di Tanah Air. Kondisi itu menumbuhkan Optimisme pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 akan jauh lebih baik.

Program pemulihan ekonomi nasional yang menjadi tema besar perekonomian tahun 2022 diprediksi akan semakin membuahkan hasil seiring dengan pemerataan vaksinasi di seluruh wilayah di Indonesia, pertumbuhan struktural yang kuat serta sejumlah kebijakan fiskal dan finansial yang dikeluarkan oleh pemerintah diklaim mampu mendorong prospek pertumbuhan ekonomi tahun 2022.

Hal senada disampaikan oleh Senior Economist Bank DBS Indonesia Radhika Rao yang menilai target pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi mampu diwujudkan dengan dorongan dari tiga faktor penting berikut ini.

Pertama, pemerataan vaksinasi Covid-19 pada tahun 2022 diprediksi vaksinasi dua dosis mampu mencapai target 99% dari total populasi penduduk dewasa pada bulan Maret 2022

Radhika mengatakan kunci utama keberhasilan penanganan pandemi adalah pemerataan vaksinasi agar masyarakat dapat beraktifitas secara leluasa, kesehatan masyarakat membaik sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik.

Vaksinasi yang masif dan terstruktur mendorong naiknya mobilitas masyarakat yang berdampak positif terhadap pertumbuhan aktifitas ekonomi. Sehingga grafik pertumbuhan konsumsi rumah tangga, pemerintah, investasi dan ekspor-impor akan mengalami peningkatan.

Kedua, Pemerintah diprediksi akan lebih banyak menyalurkan dana investasi pada sektor hilir, pembiayaan akselerasi program percepatan digitalisasi yang mampu memberikan dorongan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ketiga, laporan fiskal Indonesia yang memuaskan dan langkah-langkah untuk mengurangi pajak pada ratio GDP akan memperkuat rasio utang dibandingkan negara lain di Asia,” kata Radhika dalam siaran pers, Kamis (2/12).

Dari sisi pemerintah sendiri, Kementerian Keuangan telah mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022.

Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Strategis Kemenkeu, Yustinus Prastowo mengatakan terdapat empat poin penting dalam RAPBN 2022 yaitu pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di kisaran 5,2% hingga 5,5%. Laju Inflasi disepakati di level 3%. Ketiga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS maksimal Rp 14.350 per dolar AS. Dan keempat, tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun 2022 ditetapkan sebesar 6,8%.

Prospek Investasi Tahun 2022

Asumsi dasar ekonomi makro RAPBN menurut Yustinus berpotensi memperbesar peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi dengan sejumlah kebijakan perpajakan untuk mendukung keberlangsungan industri pasar modal.

Proyeksi serupa juga dikemukakan oleh Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan. Ia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 akan tercapai dengan sejumlah faktor pendorong yang cukup mumpuni.

Menurut Katarina kondisi perekonomian Indonesia termasuk sehat dibandingkan negara-negara di Asia. Laju inflasi Indonesia dalam kondisi relatif aman di tengah tren kenaikan laju inflasi di sejumlah negara termasuk AS sehingga memaksa The Fed mempercepat langkah tapering off.

Indonesia sebagai produsen besar sejumlah komoditas penting di dunia dinilai mampu berkontribusi menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran (natural hedge) sehingga kondisi kas negara relatif stabil.

Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil menjadi daya tarik bagi para investor yang mulai menjajaki tren diversifikasi investasi yang dipengaruhi oleh kondisi pandemi dan geopolitik.

“Aliran dana asing telah kembali masuk ke pasar saham, bahkan semakin kuat menjelang pengetatan moneter The Fed. Indonesia akan bertumbuh karena pembukaan kembali perekonomian pada tahun 2022,” ujar Katarina.

Katarina menyebut sektor ekonomi digital memiliki prospek cerah dengan pertumbuhan yang kuat terutama sektor telekomunikasi, teknologi dan green economy. Ia menilai pasar obligasi mampu menghadapi dinamika sentimen global dengan dukungan stabilitas fundamental makro yang akan menjaga volatilitas pasar obligasi Indonesia di tahun 2022.

 

Tags: BIDBSinvestasi keuanganKatarina SetiawanobligasiOutlook 2022Pasar Modalpemulihan ekonomi nasionalpertumbuhan ekonomi 2022RAPBN 2022tapering offThe FedYustinus Prastowo
Previous Post

Tax Amnesty Jilid II Awal 2022: Harta Terungkap Tembus Rp1,04 Triliun

Next Post

Proyeksi LPS untuk Sistem Keuangan Perbankan Nasional di Tahun 2022

Next Post
Proyeksi LPS untuk Sistem Keuangan Perbankan Nasional di Tahun 2022

Proyeksi LPS untuk Sistem Keuangan Perbankan Nasional di Tahun 2022

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
LPS Gugat Empat Bank ke Pengadilan, Total Gugatan Rp 95,89 Miliar

LPS Gugat Empat Bank ke Pengadilan, Total Gugatan Rp 95,89 Miliar

17/05/2022
Jawab Tantangan Industri 4.0 LPS Menerapkan Teknologi Keuangan dan Pelaporan Data Nasabah

Jawab Tantangan Industri 4.0 LPS Menerapkan Teknologi Keuangan dan Pelaporan Data Nasabah

17/05/2022
Cakupan Penjaminan LPS Mencapai 447,1 Juta Rekening Nasabah Bank

Cakupan Penjaminan LPS Mencapai 447,1 Juta Rekening Nasabah Bank

10/05/2022
LPS Apresiasi Perbankan Informasikan Penjaminan LPS kepada Nasabah

LPS Apresiasi Perbankan Informasikan Penjaminan LPS kepada Nasabah

14/05/2022
Ketua DK LPS: Jumlah Uang yang Beredar Meningkat, Ekonomi Nasional Diprediksi Tumbuh Lebih Cepat Lagi

Fondasi Perbankan Aman, Bos LPS: Bank Jangan Takut Saluran Kredit, Pengusaha Jangan Takut Ekspansi Bisnis

21/05/2022
Buruan Daftar! LPS Buka Lowongan Kerja Untuk Berbagai Posisi

Buruan Daftar! LPS Buka Lowongan Kerja Untuk Berbagai Posisi

21/05/2022
LPS Apresiasi Perbankan Informasikan Penjaminan LPS kepada Nasabah

Ketua DK LPS: Masih Ada Ruang Menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan

20/05/2022
LPS Kembali Menggelar Kompetisi Riset Untuk Masyarakat Umum, Hadiah Total Rp 205 Juta

LPS Kembali Menggelar Kompetisi Riset Untuk Masyarakat Umum, Hadiah Total Rp 205 Juta

20/05/2022
LPS Apresiasi Perbankan Informasikan Penjaminan LPS kepada Nasabah

LPS Pastikan Kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan di Level Terendah Tidak Mengganggu Kebijakan Bank Sentral

19/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add