TRENDING
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan 10 hours ago
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS 10 hours ago
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan! 11 hours ago
Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up? 12 hours ago
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022! 12 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
29/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

Bisnis Bank Digital Dilirik Konglomerat, Persaingan Makin Ketat

oleh Permadi
27/10/2021
in Bank
Reading Time:3 mins read
0 0
0
Bisnis Bank Digital Dilirik Konglomerat, Persaingan Makin Ketat
0
SHARE
6
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Pandemi covid-19 telah mengubah iklim bisnis industri perbankan di tanah air. Pembatasan kegiatan masyarakat mengharuskan pelaku industri perbankan dan nasabah melakukan transaksi perbankan melalui jarak jauh (online).

Layanan digital perbankan semakin diminati masyarakat saat pandemi. Berdasarkan survey FICO sebanyak 54% konsumen Indonesia lebih suka memanfaatkan kanal digital (mobile banking, internet banking) untuk mengakses layanan perbankan dan berinteraksi dengan layanan konsumen.

Layanan digital perbankan Jenius milik BTPN mencatat ada lonjakan signifikan penggunaan aplikasi Jenius selama pandemi. Jumlah pengguna mobile banking meningkat dari 71% menjadi 83%. Sementara jumlah pengguna ATM justru turun dari 45% menjadi 34%.

Temuan Jenius tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat ‘dipaksa oleh keadaan’ mulai hijrah ke layanan digital perbankan yang lebih efektif, efisien dan bisa diakses 24 jam.

Jenius Study juga melakukan penelitian tentang kondisi keuangan masyarakat digital savvy melalui perubahan cara transaksi masyarakat. Survey dilakukan kepada 567 responeden berusia 26-40 tahun

Hasilnya sebesar 82% responden membatalkan atau menunda rencana penggunaan dana karena pandemi yang membuat mereka harus menata ulang pengelolaan keuangan.

Sebanyak 85% responden memilih menunda agenda liburan. Rencana investasi juga harus ditunda atau dibatalkan oleh 26% responden. Sementara 2% diantaranya menunda membeli properti, membeli kendaraan 16% dan menunda melanjutkan pendidikan sebanyak 15%.

Konsekuensi dari pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir menciptkan ketidakpastian kondisi finansial masyarakat. Tidak heran sebagian besar masyarakat memilih mengubah alokasi dana ke pos-pos yang dianggap penting dan mendesak serta instrumen investasi yang likuid.

Sebanyak 38% responden mengalokasikan dana ke dalam tabungan, investasi 24%, pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari 14%, instrumen deposito 9% dan dana kesehatan sebanyak 3%.

Transformasi digital di sektor perbankan tak dapat dibendung lagi. Terlebih setelah diterbitkannya peraturan OJK (POJK) No. 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum pada Agustus lalu.

POJK yang baru saja diterbitkan membawa angin segar untuk bisnis digital perbankan, yang digadang-gadang menjadi masa depan industri perbankan yang sudah mulai bermigrasi ke layanan digital sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman dan kebutuhan nasabah.

Perubahan kebiasaan aktifitas perbankan masyarakat ke kanal digital mencuri perhatian para konglomerasi yang ikut mendirikan bank digital.

Beberapa diantaranya adalah GoTo yang berkolaborasi dengan Bank Jago untuk memberikan akses digital perbankan bagi pengguna aplikasi Gojek.

Persaingan industri bank digital semakin ketat dengan kehadiran Grup Djarum yang meluncurkan bank digital bernama Blu, yang merupakan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Layanan digital perbankan Blu resmi diluncurkan pada 2 Juli 2021. Blu beroperasi tanpa kantor cabang dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Salah satu fitur andalan Blu adalah nasabah bisa membuka rekening hingga 10 rekening tabungan agar nasabah dapat dengan mudah menyimpan dana di pos-pos yang berbeda.

Pengusaha Chairul Tanjung juga ikut menjadi pemain dalam industri digital perbankan. CT Corp menyiapkan bank digital bersama PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan Ant Financial milik Jack Ma, PT. AKulaku SIlvrr Indonesia menjalin kerjasama dengan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).

Ramai-ramai grup konglomerasi mendirikan bank digital dapqt menjadi indikator bahwa industri bank digital cukup menjanjikan di masa depan.

Pengamat perbankan, Paul Sutaryono mengatakan bank digital memiliki keunggulan dalam menjangkau nasabah yang lebih luas dibandingkan bank konvensional.

Mengandalkan kecanggihan perangkat teknologi informasi, peluang bank digital memperoleh profit dari pendanaan dan pendapatan dari fee based income.

Logik sederhananya semakin banyak nasabah, maka semakin besar dana yang dapat dihimpun bank dan jumlah transaksi akan meningkat.

Pertempuran sengit industri bank digital terpampang nyata dengan perang suku bunga simpanan yang ditawarkan bank digital untuk menarik minat calon nasabah.

Aksi pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang dilakukan bank digital diwarnai dengan perang promo bunga simpanan hingga 7% dan bunga deposito mencapai 8%.

Tingginya suku bunga yang dipatok bank digital jika dilihat dari sisi bisnis memang masuk akal karena bank membutuhkan likuiditas yang besar.

Meski demikian Paul meminta masyarakat memahami risiko yang dapat ditimbulkan jika tingkat bunga simpanan bank lebih tinggi dari bunga penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang saat ini berada di level 3,5%.

Apabila bank mengalami kesulitan likuiditas maka dana nasabah tidak dijamin oleh LPS karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa merespon tingkat suku bunga yang ditawarkan sejumlah bank digital.

Purbaya mengingatkan kepada nasabah bahwa simpanan dengan bunga di atas bunga penjaminan tidak akan dijamin oleh LPS.

Dia juga meminta kepada pihak bank agar berterus terang kepada nasabah tentang resiko simpanan yang tidak dijamin LPS.

Purbaya menambahkan bahwa pemberian bunga simpanan yang tinggi tidak menyalahi aturan sepanjang pihak bank menjelaskan kepada nasabah tentang resiko yang bisa terjadi di masa mendatang.

 

 

Tags: bank digitalBank JagoBank NeoBCAberita lpsChairul TanjungCT Corpdigital perbankangojekGoToindustri digital perbankanJack MaLPSmobile bankingojkpandemi covid 19Purbaya Yudhi Sadewa
Previous Post

Catat! LPS Engga Cuma Menjamin Tabungan Nasabah Saja

Next Post

Bank Digital Semakin Diminati, Ini Pesan LPS Untuk Nasabah

Next Post
Cari Perhatian Nasabah, Bank Digital Berani Beri Bunga Hingga 8% LPS Bilang Begini

Bank Digital Semakin Diminati, Ini Pesan LPS Untuk Nasabah

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

25/05/2022
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

26/05/2022
Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

21/12/2021
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

28/05/2022
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

28/05/2022
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

28/05/2022
Ada Apa Dengan PHK Massal  Perusahaan Start Up?

Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up?

28/05/2022
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

28/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add