BeritaPerbankan – Bencana membawa hikmah. Begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi masyarakat saat ini setelah menghadapi pandemi covid-19. Pandemi yang datang tiba-tiba, mengajarkan masyarakat pentingnya mempersiapkan keuangan untuk menghadapi kondisi darurat dan masa depan.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mencatat peningkatan signifikan minat masyarakat dalam menabung dan berinvestasi hanya dalam kurun waktu dua tahun.
Hal itu terlihat dari data jumlah investor pasar modal yang aktif berinvestasi pada Juli 2022 naik menjadi 9,3 juta investor.
Jumlah simpanan masyarakat di bank per Juli 2022 tercatat mengalami kenaikan cukup tinggi mencapai 9,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.677 triliun dengan kenaikan jumlah simpanan yang relatif merata di seluruh kelompok simpanan.
“Pandemi menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya memiliki dana darurat, dan pentingnya melakukan investasi,” kata Purbaya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE it!), Jumat (12/8).
Purbaya mengamati peningkatan jumlah investor terjadi di semua jenis investasi seperti investasi saham, reksa dana maupun surat berharga negara (SBN).
LPS juga menyoroti tren generasi muda di bawah usia 30 tahun yang mulai masuk ke dunia investasi bahkan mendominasi dari sisi demografis basis investor di tanah air.
Sebanyak 59,4 persen dari total jumlah investor individu di Indonesia didominasi oleh generasi milenial yang mulai melek investasi.
Investasi menjadi tren yang paling populer selama dua tahun belakangan ini. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan keuangan didorong oleh kondisi pandemi yang memberikan pelajaran berharga bagi mereka bahwa ada saat-saat dimana situasi bisa saja berubah secara tiba-tiba sehingga perlu ada upaya antisipasi dari sisi keuangan, salah satunya dengan berinvestasi untuk menambah pendapatan sehingga masyarakat memiliki kas cadangan lebih banyak untuk disimpan sebagai dana darurat, asuransi dan aset.
Pemahaman terhadap literasi keuangan mutlak diperlukan untuk melindungi para investor dari potensi kerugian dan penipuan bermodus investasi bodong.
Literasi keuangan yang baik akan mendorong masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan, mempersiapkan tabungan masa depan, dana darurat, dana pensiun, membeli asuransi dan investasi.
LPS menyarankan kepada investor untuk tidak tampak saat berinvestasi. Saat investasi sudah menunjukan adanya return yang cukup tinggi maka segera simpanan sebagian keuntungan itu ke dalam bentuk simpanan di bank sebagai dana darurat.
Simpanan di bank memiliki sifat mudah dicairkan sehingga saat dibutuhkan dana tersebut bisa langsung digunakan kapanpun.
Jangan tergiur dengan tawaran investasi dengan janji keuntungan berlipat-lipat dalam waktu yang singkat. Periksa kembali profil dan rekam jejak pengelola investasi, pastikan perusahaan tersebut terdaftar di otoritas pengawas.