BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan literasi keuangan dan inklusi keuangan memiliki peran strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19.
Hal itu disampaikan Mahendra dalam kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 yang digelar di Jakarta akhir Oktober lalu. Dalam kesempatan itu OJK mengumumkan indeks literasi dan inklusi keuangan 2022.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK ) 2022 menunjukan indeks inklusi keuangan nasional tercatat sebesar 85,10 persen dan indeks literasi keuangan 49,68 persen.
Sementara itu SNLIK 2019, indeks literasi keuangan nasional berada di level 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.
“Hasil SNLIK diharapkan dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh stakeholders dalam membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk/layanan keuangan yang sesuai kebutuhan konsumen serta bisa meningkatkan perlindungan masyarakat,” kata Friderica.
Kegiatan BIK 2022 mengusung tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat” bertujuan meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan nasional termasuk literasi keuangan digital.
OJK berharap kegiatan BIK 2022 akan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan sehingga mampu mencapai target indeks inklusi keuangan 90 persen di tahun 2024 serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan pemberian kredit untuk para pelaku UMKM, penjualan produk dan jasa keuangan, pembukaan rekening, polis, efek dan lain sebagainya.
Sejumlah lembaga keuangan, fintech, bank, asuransi, pasar modal, pegadaian, UMKM hingga e-commerce ikut meramaikan acara FinExpo 2022. Masyarakat berkesempatan mendapatkan berbagai promo menarik dari produk dan layanan keuangan yang ditawarkan.
OJK mencatat dalam penyelanggran BIK 2022 telah berhasil menyelenggarakan 2.538 kegiatan dengan total peserta 1,5 juta orang. Selama periode pegalaran BIK 2022 tercatat pembukaan rekening baru lebih dari 2 juta rekening tabungan, 64 ribu rekening efek baru dan 69 ribu polis asuransi.