BeritaPerbankan – Saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Korea, dan negara-negara di Eropa. Padahal jumlah kewirausahaan ini mampu mendongkrak ekonomi lokal, dan menciptakan peluang kerja. Saat ini rasio pengusaha di Indonesia hanya sebesar 3,47% dibandingkan dengan di negara maju yang sebesar 10% hingga 12%.
“Kalau kita lihat statistik, negara yang maju misalnya di Eropa, Amerika Serikat, Singapura, rasio para entrepreneur pengusaha itu rata-rata mereka di atas 10-12%. Itu adalah cirinya di negara maju. Tapi kalau kita lihat di negara Indonesia, kita sangat ketinggalan yaitu 3,47%. Ini jauh dibandingkan dengan negara yang kita sebut,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Hery Gunardi dalam Awarding Program Talenta Wirausaha BSI dan Aceh Muslimpreneur, Kamis (12/10/2023).
Meski jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit, sebanyak 40%-45% masyarakat Indonesia memiliki preferensi untuk menjalankan bisnis. Namun potensi tersebut masih belum digarap secara optimal. Untuk itu, BSI berkomitmen mendorong pertumbuhan jumlah pengusaha di Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan penetrasi keuangan syariah.
Apalagi tambah dia sektor UMKM memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Di mana hampir 60,65% produk domestik bruto (PDB) disumbang oleh sektor tersebut. “Ini kesempatan baik buat kita, terutama BSI untuk mengembangkan UMKM,” ungkap dia.
Di samping itu, BSI turut menyelenggarakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan wirausaha muslim melalui Program Talenta Wirausaha BSI dan Aceh Muslimpreneur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka sehingga mampu bersaing di kancah global, khususnya wirausaha dari Aceh.