BeritaPerbankan – Sepekan terakhir ini, isu tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang naik drastis, ramai diperbincangkan publik. Bahkan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi sampai turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi memprotes kenaikan uang kuliah yang dinilai sangat memberatkan mahasiswa.
Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 dianggap menjadi pemicu melonjaknya biaya UKT di sejumlah PTN. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan akan meninjau kembali Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 mengenai Standar Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SBOPT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Dirjen Dikti Kemendikbudristek Abdul Haris menyebutkan bahwa evaluasi ini dilakukan karena adanya sejumlah catatan dari DPR RI terkait penerapan peraturan tersebut.
“Kalau memang dirasa tadi dalam pelaksanaannya mungkin karena banyak catatan yang disampaikan oleh dewan, tentu kami akan tinjau kembali dan juga mengevaluasi masukan-masukan tadi. Bagaimana implementasi pelaksanaan dari Permendikbud ini di lapangan,” kata Abdul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/5).
Kenaikan uang kuliah membuat para orangtua resah dan gelisah memikirkan masa depan anak-anak mereka. Mempersiapkan dana pendidikan anak, terutama untuk masuk ke perguruan tinggi, memerlukan perencanaan yang matang dan waktu yang tidak sebentar.
Perencanaan keuangan untuk dana pendidikan anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin, dengan mempertimbangkan berbagai variabel yang akan mempengaruhi keputusan terbaik untuk pendidikan anak di masa depan.
Lantas apa saja yang harus dipersiapkan para orangtua untuk rencana pendidikan anak? Simak ulasannya berikut ini!
Lakukan Riset, Kumpulkan Informasi
Langkah pertama adalah melakukan riset dan mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan profil sekolah, minat dan bakat anak, mempertimbangkan jarak dari rumah ke sekolah, kualitas sekolah dan tenaga pengajar hingga yang tak kalah penting adalah mencari tahu berapa dana pendidikan di setiap sekolah yang anda riset. Pastikan anda menghitung variabel lainnya, seperti inflasi, yang akan mempengaruhi kenaikan biaya sekolah anak.
Membuat Perencanaan Anggaran Biaya Pendidikan
Jika telah menetapkan sekolah yang akan dipilih, maka tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan keuangan anggaran pendidikan anak. Perlu diingat bahwa biaya pendidikan cenderung naik setiap tahun. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip dari Republika.co.id menyebutkan bahwa inflasi dapat menyebabkan kenaikan biaya pendidikan sebesar 10-15% per tahun. Ini terlihat dari inflasi di sektor pendidikan yang bisa mencapai 3,81%. Selain itu, standar pendidikan di masing-masing sekolah juga mempengaruhi besarnya iuran dan uang pangkal.
Perlu diketahui bahwa biaya pendidikan anak, bukan sebatas uang pangkal atau biaya semesteran, namun juga aneka kebutuhan penunjang lainnya seperti buku, seragam, tas, sekolah, biaya transportasi, kegiatan ekstrakurikuler dan lain sebagainya.
Mulai Menabung, Berinvestasi dan Mencari Tambahan Penghasilan
Biaya pendidikan yang terus meroket, membuat para orangtua harus lebih giat mencari pundi-pundi rupiah demi masa depan buah hati. Setelah mengetahui kisaran biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan anak, maka mulailah mengatur keuangan.
Sisihkan sebagian pendapatan untuk disetorkan ke rekening tabungan pendidikan anak setiap bulannya. Para perencana keuangan juga merekomendasikan untuk memiliki produk investasi sebagai tambahan pendapatan.
Pilihlah Instrumen Simpanan yang Aman Dijamin LPS
Produk simpanan perbankan masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk menabung maupun berinvestasi. Tabungan dan deposito banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Menyimpan uang di bank baik dalam bentuk tabungan, deposito, giro, dan simpanan lainnya yang dipersamakan, dijamin aman karena kehadiran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Melalui program penjaminan simpanan, LPS telah menjamin dana simpanan nasabah perbankan sejak tahun 2005. LPS siap membayar klaim simpanan nasabah jika bank tempat nasabah menabung dicabut izin usahanya oleh otoritas pengawas. LPS siapkan klaim simpanan hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
LPS menjamin seluruh simpanan nasabah di semua bank yang beroperasi di wilayah Indonesia. Namun untuk mendapatkan klaim simpanan, ada tiga kriteria yang wajib dipenuhi yaitu simpanan tercatat di pembukuan bank, tidak menerima suku bunga tabungan/deposito melebihi tingkat bunga penjaminan (TBP) dan tidak terlibat dalam perbuatan yang merugikan bank.
LPS menjamin simpanan nasabah dalam bentuk produk tabungan, deposito, giro, dan sertifikat surat berharga. Selain itu, LPS juga menjamin simpanan nasabah di bank syariah seperti giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah.
Sebaiknya, dana pendidikan anak disiapkan sejak dini karena biaya yang harus dikeluarkan nantinya cukup besar. Selain itu, penting juga untuk menyediakan perlindungan penghasilan bagi pencari nafkah untuk mengurangi risiko di masa depan. Dengan langkah ini, persiapan dana pendidikan anak akan lebih lancar, dan Anda dapat lebih tenang dalam merencanakan masa depan anak.