BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah merilis data distribusi nominal simpanan masyarakat di bank untuk periode Oktober 2022. Jumlah simpanan nasabah perbankan hingga Oktober 2022 tercatat mengalami kenaikan secara bulanan 3,7 persen menjadi Rp 7.996 triliun.
Berdasarkan jenis simpanan, deposito tercatat berkontribusi paling besar dengan nominal Rp 2.883 triliun (36,1 persen) dengan kenaikan 1,6 persen mom pada Oktober 2022.
Simpanan giro mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu 10,6 persen yoy dengan nominal simpanan Rp 2.536 triliun atau setara dengan 31,7 persen dari total simpanan perbankan pada Oktober 2022.
Lalu disusul oleh jenis simpanan tabungan yang berkontribusi 31,5 persen dengan nominal simpanan mencapai Rp 2.520 triliun, namun sayangnya jenis simpanan favorit masyarakat ini justru mengalami penurunan sebanyak 0,4 persen mom.
Deposit on call mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dibandingkan seluruh jenis siapkan lainnya yaitu 19,4 persen yoy menjadi Rp 55 triliun yang setara dengan 0,7 persen.
Sementara itu sertifikat deposito menjadi juru kunci dengan nominal simpanan Rp 2 triliun dan harus terkontraksi sebanyak 3,4 persen mom.
Dilihat dari prinsip usaha, LPS mencatat jumlah simpanan nasabah di bank konvensional mendominasi 92,8 persen dengan total nominal simpanan mencapai Rp 7.419 triliun. Sedangkan simpanan nasabah di bank syariah naik 0,4 persen menjadi Rp 577 triliun atau setara dengan 7,2 persen dari total simpanan perbankan.
Dalam data LPS tersebut, bank milik BUMN masih memimpin dengan porsi kepemilikan simpanan perbankan sebanyak Rp 3.402 triliun yang setara dengan 42,5 persen. Bank swasta nasional tercatat menyimpan uang nasabah sebesar Rp 3.313 triliun (41,4 persen), naik sebanyak 1,3 persen mom.
Berikutnya ada BPD yang tercatat berkontribusi 9,7 persen dengan nominal simpanan nasabah sebanyak Rp 774 triliun, tumbuh sebanyak 7,4 persen mom.
Berbeda dengan ketiga bank di atas yang mengalami kenaikan, nominal simpanan nasabah di bank asing dan campuran justru terjadi penurunan masing-masing 3,4 persen mom dan 2,9 persen MoM menjadi Rp 273 triliun dan Rp 234 triliun.
Berdasarkan valuta simpanan, simpanan nasabah bank dalam mata uang rupiah menguasai dengan porsi simpanan 85,5 persen yang setara dengan Rp 6.839 triliun dengan pertumbuhan mencapai 3,8 persen mom. Sementara itu simpanan dalam valuta asing tercatat tumbuh 3,6 persen mom menjadi Rp 1.157 triliun (14,5 persen).
Simpanan nasabah jumbo di atas Rp 5 miliar memiliki porsi terbesar yaitu Rp 4.295 triliun (53,7 persen), naik sebanyak 6,9 persen mom. Kenaikan juga terjadi pada seluruh tiering simpanan kecuali simpanan di bawah Rp 100 juta yang turun sebanyak 12,2 persen menjadi Rp 972 triliun.
Total simpanan nasabah yang mendapatkan penjaminan penuh LPS hingga Rp 2 miliar sebanyak Rp 3.068 triliun dan dijamin sebagian maksimal Rp 2 triliun tercatat sebesar Rp 657 triliun.