BeritaPerbankan – Wisata adalah kegiatan yang dilakukan individu maupun kelompok di luar aktivitas sehari-hari dengan melakukan perjalanan ke suatu tempat di luar tempat tinggalnya, untuk memperoleh pengalaman dan manfaat pemulihan psikologis akibat rutinitas yang dijalani dalam periode waktu yang cukup lama. Kegiatan wisata dapat menghilangkan penat, menyegarkan pikiran dan merangsang kreatifitas.
Kita tentu sudah sangat akrab dengan wisata alam, wisata kuliner, wisata sejarah, wisata bahari dan wisata budaya. Namun tahukah anda, ada tren wisata yang kini sedang diminati yaitu wisata medis atau wisata kesehatan. Wisata medis (medical tourism) dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari sebuah klinik maupun rumah sakit di suatu wilayah. Produk yang ditawarkan beragam tergantung kebutuhan wisatawan.
Apa itu Wisata Medis (medical tourism)?
Ada banyak sebutan untuk wisata medis. Mulai dari medical tourism, wellness tourism dan wisata kesehatan. Namun secara definisi wisata medis dapat diartikan sebagai kegiatan wisata atau perjalanan seseorang ke luar negeri untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Tren wisata medis sendiri mulai dikenal pada tahun 2012.
Jenis wisata ini bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental. Produk wisata yang ditawarkan tidak selalu berkaitan dengan tindakan medis seperti operasi organ tubuh karena penyakit tertentu atau konsultasi kesehatan, akan tetapi dapat berupa pelayanan untuk tujuan estetika seperti operasi plastik. Negara Korea Selatan dan Thailand menjadi negara tujuan favorit para wisatawan yang ingin mempercantik diri dengan perawatan berbasis teknologi canggih.
Sementara itu untuk wisata medis yang berkaitan dengan kesehatan, Singapura masih menjadi bintangnya di Asia Tenggara. Kita pasti sering dengar publik figur yang berobat ke Singapura. Negara terkaya di Asia Tenggara ini memang memiliki keunggulan dalam bidang kesehatan. Penerapan teknologi yang canggih dan pelayanan kesehatan yang profesional membuat wisatawan rela merogoh kocek dalam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di negeri singa itu.
Bahkan Singapura dan Thailand memiliki agensi resmi yang memfasilitasi secara khusus keperluan kesehatan wisatawan.
Mengapa Tren Wisata Kesehatan Meningkat?
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan berbanding terbalik dengan kualitas pelayanan kesehatan di negaranya menjadi alasan utama orang-orang rela mengeluarkan banyak uang untuk pergi ke luar negeri demi mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Reputasi rumah sakit, dokter dan tenaga medis tempat tujuan wisata medis turut menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih lokasi tujuan wisata.
Kegiatan wisata medis tidak jarang dilakukan bersamaan dengan wisata alam, kuliner, ataupun budaya. Sayang sekali kan kalau hanya melakukan satu jenis kegiatan wisata padahal sudah jauh-jauh datang ke negara tersebut.
Menurut data jumlah wisatawan medis yang datang ke Singapura dan Thailand meningkat sebanyak 12 persen pada tahun 2017. Di Thailand wisatawan asal China mendominasi sektor wisata medis. Sementara Malaysia mendapatkan kontribusi terbesar dari Indonesia.
Daftar Negara Tujuan Wisata Medis Terfavorit
Malaysia
Berobat ke luar negeri rupanya sudah menjadi tren tersendiri. Malaysia menjadi salah satu negara tujuan wisata medis yang laris dilirik wisatawan terutama dari Indonesia. Letaknya yang bertetangga dengan tanah air dan reputasi industri kesehatan yang baik membuat Malaysia jadi tujuan wisata medis favorit WNI.
Tujuan wisata medis andalan Malaysia di antaranya Kuala Lumpur, Selangor, Melaka, Penang, Johor, Sabah dan Sarawak. Selain untuk wisata medis, Malaysia juga membuka perbatasan dengan RI untuk melayani WNI yang membutuhkan pertolongan medis setelah mendapat persetujuan Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC).
MHTC juga berperan memfasilitasi wisatawan yang bingung untuk mendapatkan informasi dan layanan kesehatan di Malaysia. Seperti mencari rumah sakit yang andal untuk menangani penyakit tertentu, besaran biaya yang harus dikeluarkan dan prosedur pengobatan.
Pada 2019, ada 1,3 juta orang wisatawan medis datang ke Malaysia untuk berobat dan 60 persen berasal dari Indonesia.
Singapura
Negara dengan jumlah populasi 5,7 juta jiwa ini memang dikenal sebagai destinasi wisata medis kelas dunia. Popularitas layanan medis di Singapura sudah dikenal di seluruh dunia.
Perawatan klinis di Singapura didukung oleh dokter-dokter dan perawat berpengalaman, penggunaan teknologi canggih dan modern serta biaya perawatan yang relatif murah dibandingkan negara-negara Eropa ataupun Amerika menjadi nilai jual bagi industri wisata medis Singapura.
Berdasarkan data dari Singapore Tourism Board (STB), pasien internasional yang datang ke Singapura setiap tahunnya bertujuan untuk melakukan skrining kesehatan, melakukan prosedur bedah canggih seperti jantung, saraf, onkologi, mata, transplantasi organ, hingga prosedur bayi tabung (IVF).
Setidaknya ada 250.000 pasien luar negeri yang berkunjung ke Singapura untuk mendapatkan perawatan klinis. Pada tahun 2019 majalah bisnis Newsweek menobatkan Singapore General Hospital (SGH) sebagai rumah sakit terbaik ketiga di dunia.
Selain itu Lembaga riset Value Champion menempatkan Singapura ke dalam Top 5 HealthCare System di Asia Pasifik, bersama Jepang, Australia dan Hongkong. Singapura mampu memenuhi syarat kualitas pelayanan, aksesibilitas dan keterjangkauan biaya.
Korea Selatan
Tidak hanya terkenal dengan K-Pop, K-drama, K-food dan sejumlah destinasi wisata alam dan budaya saja, Korea Selatan juga populer di kalangan wisatawan medis. Menjadi salah satu negara favorit tujuan wisata medis, Korea Selatan punya segudang keunggulan yang menjadi alasan wisatawan asing mau berobat ke Korea.
Pada tahun 2018 tercatat sekitar 380 ribu turis medis datang ke Seoul, Korea Selatan untuk perawatan kesehatan dan medis. Keunggulan teknologi canggih, sistem adminitrasi medis yang canggih dan tenaga kesehatan handal berpengalaman serta harga yang cukup terjangkau menjadi alasan ratusan ribu wisatawan datang ke negeri ginseng itu.
Ilmu kedokteran di Korea Selatan mampu mengaplikasikan kecanggihan teknologi dalam berbagai perawatan kesehatan medis maupun kecantikan. Bicara tentang wisata medis kecantikan, data menunjukan 31 persen turis medis yang datang ke Korea Selatan adalah untuk tujuan kecantikan.
Sementara itu 26 % pasien pelayanan diagnosa dan medik internal dan 6 % untuk tujuan perawatan medis oriental Korea. Industri kesehatan Korea Selatan semakin diakui saat pandemi melanda dunia. Korea Selatan tampil sigap dan mampu mengendalikan laju penularan. Korea Selatan menjadi salah satu negara terbaik dalam penanganan wabah COVID-19.
Korean Tourism Organization (KTO) kini sedang genjar mempromosikan Daejon sebagai kota tujuan wisata medis terbaik di Korea. Kota kecil di Korea Selatan ini digadang-gadang memiliki fasilitas medis terbaik untuk kesehatan dan kecantikan.
Thailand
Negeri berjuluk gajah putih ini juga masuk dalam jajaran tujuan wisata medis favorit terutama bagi masyarakat di Asia tenggara. Thailand lebih dikenal sebagai wisata medis untuk keperluan estetika. Operasi plastik dan ganti kelamin bukan hal tabu di negeri Thailand. Terkenal dengan ‘lady boy‘ nya menjadi bukti industri medis Thailand sanggup menyulap seorang pria menjadi nampak seperti wanita tulen yang cantik jelita.
Prosedur operasi plastik di Thailand juga dilirik turis asing. Harga terjangkau dan hasil yang dianggap baik menjadi alasan mereka mempercayakan wajah dan tubuh mereka dioperasi.
Disebut sebagai destinasi ‘wisata oplas’ Thailand menjadi pesaing terberat Korea Selatan. Sulitnya memperoleh visa dan harga yang relatif lebih tinggi daripada Thailand membuat turis asing lebih memilih Thailand untuk operasi plastik.
Namun demikian Korea Selatan dianggap memiliki reputasi yang baik dalam hal merubah penampilan dengan jalan operasi plastik. Hal ini tidak terlepas dari imej ketampanan dan kecantikan pesohor Korea Selatan yang kerap jadi patokan bagi pasien yang ingin melakukan bedah plastik.
