BeritaPerbankan – Ancaman resesi global tahun 2023 membuat masyarakat dan industri perbankan khawatir dengan prospek ekonomi dalam negeri di tahun depan. Namun Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan kondisi perekonomian RI diperkirakan masih akan terus tumbuh di tengah ancaman resesi global.
Kondisi ketidakpastian global dipicu oleh krisis keuangan dunia dan pelemahan kekuatan utama ekonomi dunia yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok, yang diperparah dengan krisis energi, krisis pangan hingga laju inflasi yang terus meningkat.
“Kalau saya lihat kita masih bisa tumbuh dengan baik tahun depan. Jadi teman-teman sektor perbankan tidak perlu terlalu takut dan pesimistis terhadap prospek ekonomi ke depan,” katanya dalam webinar di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Purbaya mengatakan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak resesi global ditimbulkan oleh gejolak ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian di level global serta prediksi sejumlah pengamat dan lembaga internasional yang mengatakan ekonomi di tahun 2023 akan memburuk.
Sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 hanya mampu mencapai 2,8 persen hingga 3 persen.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang disampaikan World Bank bahkan lebih rendah lagi yaitu hanya 2,3 persen hingga 2,8 persen.
Meskipun kondisi ekonomi global tercatat mengalami perlambatan yang dapat berujung krisis ekonomi global di tahun depan, namun kabar baiknya negara-negara di kawasan ASEAN termasuk dalam negara yang tidak akan terlalu terdampak krisis global.
Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN pada tahun 2023 mampu tumbuh 4,9 persen.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut ADB masih terpantau aman di level 5 persen meskipun sebelumnya ADB sempat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI mampu mencapai 5,2 persen.
Purbaya menambahkan hal lain yang perlu diwaspadai adalah risiko terjadinya stagflasi di sejumlah negara akibat kenaikan harga dan pelambatan ekonomi global.
LPS optimis Indonesia dapat melalui tantangan ekonomi di tahun 2023 dengan baik. Terlebih Indonesia sudah terlatih dalam menghadapi krisis.
Purbaya menuturkan Indonesia sudah menemukan cara dalam mengantisipasi dan menghadapi tekanan eksternal yang dapat memicu terjadinya krisis ekonomi di dalam negeri.
“Kalau saya lihat dari pengalaman kita selama ini dan strategi yang sudah kita terapkan selama ini, kita sudah menemukan cara jitu untuk menghindari atau meringankan tekanan negatif dari luar,” kata Purbaya.
LPS optimis ekspansi ekonomi Indonesia masih akan terus bergerak positif setidaknya hingga tahun 2028 berdasarkan siklus bisnis Indonesia dimana resesi akan berpotensi kembali terjadi maksimal tujuh tahun setelah resesi terakhir terjadi.