TRENDING
Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito 4 weeks ago
LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS 4 weeks ago
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik 4 weeks ago
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023 4 weeks ago
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022 4 weeks ago
berikutnya
sebelum
Search
29/01/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Ekonomi

Dihantam Darurat Krisis Energi, China Minta Stok Batubara ke Indonesia

oleh Permadi
01/10/2021
in Ekonomi
Reading Time:3 mins read
0 0
0
Dihantam Darurat Krisis Energi, China Minta Stok Batubara ke Indonesia
0
SHARE
5
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan –Negeri tirai bambu China sedang menghadapi krisis energi yang kian mengkhawatirkan. Aliran listrik di sejumlah wilayah terputus. Bahkan krisis energi menyebabkan sejumlah pabrik di 20 propinsi di China harus berhenti beroperasi.

Wilayah timur laut China merupakan kawasan terdampak krisis energi paling parah. Dilaporkan beberapa media bahwa kondisi lampu penerangan jalan dan jaringan komunikasi 3G mati. Warga juga khawatir dengan berkurangnya pasokan air bersih.

Aliran listrik yang terhenti memaksa para pemilik toko menggunakan lilin sebagai alat penerangan agar toko mereka tetap beroperasi.

Kelangkaan pasokan energi membuat warga ketakutan soal nasib hidup mereka. Pasalnya menjelang musim dingin warga perlu pasokan listrik yang lebih untuk menghangatkan ruangan di tengah cuaca dingin.

Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah China. Salah satunya seruan impor batubara oleh Gubernur Propinsi Jilin, Han Jun. Ia menuturkan China harus segera meningkatkan volume impor batubara dari Rusia, Mongolia dan Indonesia.

Han juga terus berupaya menambah stok batu bara lokal sembari menunggu datangnya batubara impor dari beberapa negara.

 

Penyebab  Krisis Energi di China

Faktor pendorong kelangkaan energi di China adalah kampanye pengurangan energi fosil terutama batu bara untuk megurangi emisi karbon. Sejak tahun 2017 China secara bertahap mulai menggunakan energi terbarukan dengan mengandalkan energi matahari dan angin.

China dan beberapa negara di Eropa memang getol mengkampanyekan pengurangan produksi pembangkit listrik berbasis batubara.

Berdasarkan data, China telah berhasil mengurangi ketergantungan pembangkit listrik batubara sebesar 28% sejak tahun 2017. Saat ini 51,8% pasokan listrik di China dipasok dari PLTU batubara.

Hampir separuh kebutuhan listrik China mengandalkan energi terbarukan berbasis gas. Namun kegiatan produksi terhambat karena pandemi dan kondisi cuaca yang tidak mendukung. Akibatnya pasokan listrik untuk rumah tangga dan industri tidak sanggup dipenuhi pemerintah.

Hal itu diperparah dengan jumlah permintaan listrik yang bertambah menjelang musim dingin. Energi listrik digunakan warga untuk menghangatkan rumah mereka selama musim dingin dan penerangan rumah.

Pengurangan produksi energi listrik berbasis batubara, sementara energi terbarukan yang selama ini diandalkan tidak sanggup memenuhi pasokan kebutuhan listrik warga dan industri.

 

Pemerintah China ‘Berburu’ Batubara Impor

Kondisi kelangkaan energi tersebut memaksa China harus kembali membuka keran impor batubara dari sejumlah negara karena kebutuhan energi listrik yang mendesak di negaranya.

Meski sudah mengurangi penggunaan batubara sebagai pembangkit lsitrik, namun China masih tetap menjadi importir batubara terbesar di dunia.

Bahkan setelah berhasil mengembangkan energi terbarukan, China masih mengandalakan PLTU Batubara sebagai pemasok utama listrik di China.

Kebutuhan mendesak China dalam memenuhi pasokan batubara harus menghadapi sejumlah hambatan. Harga batubara di tingkat global mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan dari sejumlah negara menjelang musim dingin.

China Electricity Council mengatakan bawah seluruh perusahaan pemasok listrik di China tengah berupaya meningkatkan pasokan listrik berapapun biaya yang harus dikeluarkan.

Sebab jika pemerintah gagal memenuhi kebutuhan listrik warga sebelum musim dingin tiba, maka nyawa jutaan warga China bisa terancam.

Untuk merealisasikan target tersebut, China terus membuka keran impor batubara dari sejumlah negara diantaranya Rusia, Mongolia dan Indonesia.

Hambatan lain pun muncul, sebab Rusia harus terlebih dahulu memenuhi pesanan dari berbagai negara di Eropa yang kini juga sedang mengadapi krisis energi akibat produksi energi berbasis gas tidak dapat berjalan akibat cuaca buruk.

China juga harus mengantre di belakang Korea Selatan dan Jepang untuk mendapatkan jatah batubara dari Rusia.

Sementara itu impor batubara dari Mongolia jumlahnya sangat terbatas, mustahil bisa memenuhi kebutuhan mendesak batubara China dalam jumlah besar.

China mengandalkan impor batubara dari Indonesia, namun terkendala oleh cuaca hujan dalam beberapa waktu terakhir ini.

Nasib buruk China belum usai. Sebenarnya masih ada negara yang bisa memenuhi sebagian pasokan batubara China, yaitu Australia. Namun China harus melawan ego sendiri, sebab beberapa waktu yang lalu pemerintah China sempat menutup keran impor batubara dari Canberra, Australia karena negeri kangguru itu menyerukan adanya penyelidikan munculnya virus COVID-19.

The state planner, the National Development and Reform Commission (NDRC) menginstruksikan pemerintah daerah terus meningkatkan kontrak jangka menengah dan jangka panjang untuk impor batubara, serta meningkatkan produksi batubara lokal.

 

 

Tags: batubaraChinaenergiEnergi baru terbarukanindonesiakrisiskrisis energiTransisi Energi
Previous Post

Kredit Macet di Perbankan India Membengkak, Nilainya Fantastis Rp1.420 Triliun

Next Post

165 Negara Masuk ‘Jebakan Utang’ China, Posisi RI Masih Aman?

Next Post
165 Negara Masuk ‘Jebakan Utang’ China, Posisi RI Masih Aman?

165 Negara Masuk 'Jebakan Utang' China, Posisi RI Masih Aman?

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
Punya Rekening Joint Account dan Rekening Tunggal dalam Satu Bank, Apakah Simpanan Dijamin LPS?

Punya Rekening Joint Account dan Rekening Tunggal dalam Satu Bank, Apakah Simpanan Dijamin LPS?

08/12/2021
Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

08/09/2021
LPS Minta Perbankan Tak Pesimis Terhadap Prospek Ekonomi di Tahun 2023

Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito

31/12/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS

31/12/2022
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

31/12/2022
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

31/12/2022
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

31/12/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add