BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan pesan penting bagi calon Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS periode 2025–2030. Dalam keterangannya kepada media usai menghadiri Simposium Nasional bertajuk “Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia” di Jakarta, Selasa (3/6), Purbaya menekankan pentingnya etos kerja dan kesiapan menghadapi tantangan baru dalam dunia keuangan yang terus berkembang.
“Yang penting, kerja yang benar saja, jalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme,” ujar Purbaya.
Terbaru, Presiden Prabowo Subianto telah mengajukan dua nama kandidat Wakil Ketua DK LPS kepada DPR RI untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan, yang dijadwalkan pada 2 Juli 2025 mendatang. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari proses seleksi yang sebelumnya digelar oleh Panitia Seleksi, yang telah menetapkan lima nama calon yang berhasil lolos dari Seleksi Tahap II.
Namun demikian, Purbaya menegaskan bahwa siapapun yang akan terpilih nantinya harus mampu bekerja secara tuntas dan cermat dalam menjalankan mandat kelembagaan. Menurutnya, sebagian besar tugas-tugas besar di LPS sudah diselesaikan, dan saat ini yang dibutuhkan adalah penyempurnaan dan peningkatan prosedur internal agar lebih adaptif.
“Tidak ada tugas khusus yang tertunda. Semua sudah berjalan, tinggal dirapihkan di sana-sini. Kalau ada hal yang bisa diperbaiki dari segi prosedur, ya tentu harus diperbaiki,” tegasnya.
Purbaya juga mengingatkan bahwa sistem keuangan Indonesia terus mengalami transformasi signifikan. Ia mencontohkan bagaimana dinamika sektor keuangan antara periode 1999 hingga 2009 sangat berbeda dengan kondisi saat ini, sehingga pemimpin LPS ke depan harus lebih adaptif dan proaktif.
“Mereka harus benar-benar siap dengan tantangan-tantangan baru. Tidak bisa hanya mengandalkan pengalaman lama, tapi juga harus memahami konteks kekinian dan ke depan,” ujarnya.
Calon Wakil Ketua LPS tidak hanya dituntut untuk menjaga stabilitas sistem penjaminan simpanan, tetapi juga memiliki kapasitas strategis untuk menghadapi perubahan lanskap ekonomi, digitalisasi layanan keuangan, serta tantangan tata kelola di sektor perbankan dan asuransi.