BeritaPerbankan – Pelaku pasar harap-harap cemas menunggu pengumuman kenaikan suku bunga acuan ank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed). Sejumlah pakar ekonomi memprediksi The Fed akan menaikan suku bunga secara agresif.
Kondisi inflasi negeri Paman Sam yang terus meroket membuat The Fed dikabarkan akan menaikan suku bunga lebih besar dari ekspektasi sebelumnya yang membuat investor was-was.
Hasil rapat The Fed belum diumumkan namun dampaknya sudah mulai terasa dengan melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah pada Rabu (15/6) ke posisi Rp14.745 per dolar AS atau melemah 46 poin atau 0,31 persen dari penutupan sebelumnya Rp14.699 per dolar AS.
“Ekspektasi The Fed akan menaikkan 75 basis poin malam ini sangat menekan rupiah dan menguatkan USD,” kata analis DCFX Futures Lukman Leong.
Indeks dolar AS naik 0,1 persen ke level 105,27 sementara Indeks S&P 500 justru mengalami penurunan (bearish) imbas dari kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan prospek ekonomi usai pengumuman kebijakan The Fed.
Nasib rupiah sendiri masih relatif aman dan kemungkinan akan rebound esok hari jika The Fed hanya menaikan 50 bps dari rencana awal.
“Tergantung pada hasil FOMC malam ini. Apabila The Fed hanya menaikkan 50 bps sesuai rencana awal, makan rupiah diperkirakan akan rebound menguat esoknya,” ujar Lukman.