BeritaPerbankan – OpenSea adalah satu dari berapa platform raksasa kripto terkemuka yang melakukan PHK pada musim panas ini terhadap 20 persen karyawannya.
Informasi tak mengenakkan tersebut datang langsung dari CEO OpenSea Devin Finzer, yang men-tweet tangkapan layar dari pesan (via Slack) yang dia kirim ke seluruh staf perusahaan pada Kamis, 14 Juli 2022.
Finzer menjelaskan PHK ini terpaksa dilakukan karena ketidakstabilan ekonomi, khususnya kripto dan ekonomi secara luas. PHK tersebut merupakan antisipasi perusahaan jika terjadi penurunan yang berkepanjangan.
“Perubahan yang kami buat hari ini menempatkan kami pada posisi untuk mempertahankan landasan pacu beberapa tahun di bawah berbagai skenario musim dingin kripto (5 tahun pada volume saat ini), dan memberi kami keyakinan tinggi bahwa kami hanya perlu melalui proses ini sekali,” tulis Finzer.
Karena OpenSea tidak mengungkapkan jumlah total karyawannya, jadi tidak jelas berapa banyak karyawan yang terkena dampak PHK tersebut.
TechCrunch mencatat, halaman LinkedIn perusahaan menunjukkan memiliki 769 karyawan, yang berarti sekitar 150 orang kehilangan pekerjaan.
Dalam pesan Slack yang sama, Finzer menyatakan staf yang terkena dampak akan mendapatkan “pesangon” dan cakupan perawatan kesehatan hingga tahun 2023.
Pada Januari 2022, perusahaan meraih US$ 300 juta dalam pendanaan modal ventura, yang menurut Finzer akan digunakan untuk mempekerjakan 90 karyawan baru dan pendanaan untuk kreator. Namum, Finzer tidak menyebutkan investor baru dalam memonya kepada karyawan.
Tak hanya Open Sea, Coinbase memangkas lebih dari 1.100 karyawan bulan lalu dengan alasan krisis ekonomi. Pada bulan Juni, BlockFi memberhentikan sekitar 20 persen stafnya (atau sekitar 200 orang) dan Crypto.com memberhentikan 260 pekerja, hanya beberapa bulan setelah menandatangani kesepakatan US$ 700 juta untuk hak penamaan Staples Center di Los Angeles.