BeritaPerbankan- Melaksanakan rukun islam yang kelima yakni ibadah haji adalah impian seluruh umat muslim di dunia. Namun biaya haji yang tidak murah seringkali menjadi kendala bagi sebagian orang untuk mewujudkan mimpi ke tanah suci.
Survei PT Principal Asset Management mengungkapkan, minat haji yang tinggi tak dibarengi dengan literasi terkait keberangkatan haji. Baik dari sisi, keuangan, maupun spiritualnya.
Direktur Syariah PT Principal Asset Management, Fadlul Imansyah memaparkan, dari survei yang dilakukan pada awal 2020 dengan 426 responden yang tersebar terutama di Jawa, 69 persen responden mengaku akan mendaftar haji apabila memiliki dana saat ini.
Namun, hanya 26 persen responden yang memahami dengan baik informasi terkait administrasi, keuangan dan spiritual keberangkatan haji. Sehingga tak banyak yang dapat mencapai tujuan menabung untuk berangkat haji.
Fadul mengatakan, berinvestasi sejak dini bisa dilakukan agar dapat berangkat haji di usia muda. Mengingat pelaksanaan ibadah haji memerlukan energi dan kesehatan fisik yang prima, tentu akan lebih baik jika ibadah haji dilakukan selagi masih muda.
Dalam paparannya sejumlah produk keuangan syariah yang bisa dipertimbangkan antara lain; saham, sukuk, reksa dana syariah, efek beragun aset (EBA) syariah, dan Dana Investasi Real Estat (Dire) Syariah.