BeritaPerbankan – Secara demografi investor saham di Indonesia didominasi oleh generasi milenial kelahiran 1981-1996 dan Gen Z kelahiran 1997-2012 dengan kontribusi sebanyak 81 persen dari total jumlah investor saham.
Secara keseluruhan total investor pasar modal per Januari 2022 tercatat sebanyak 7,75 juta investor atau naik 260 ribu investor dibandingkan Desember 2021. Sementara itu jumlah investor saham bertambah 80 ribu investor menjadi 3,5 juta investor.
Tingginya minat generasi muda masuk dunia investasi berimbas pada naiknya jumlah rekening baru di perbankan. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat kenaikan jumlah rekening tabungan dengan saldo di bawah Rp 2 miliar rupiah.
Per Januari 2022 jumlah rekening tabungan di bawah Rp 2 miliar tercatat sebanyak 91,73 juta rekening atau naik sebesar 26 persen dari jumlah rekening pada Desember 2021.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menduga kenaikan yang cukup signifikan itu terkait dengan meningkatnya minat masyarakat terutama generasi muda yang mulai masuk investasi pasar saham.
Purbaya menambahkan para pemain baru di pasar modal tersebut memanfaatkan jasa keuangan perbankan membuka rekening tabungan untuk keperluan investasi. LPS menduga anak-anak SMA kekinian sudah mulai masuk pasar modal sehingga mendorong pertumbuhan jumlah rekening di bank.
“Saya curiga ini anak SMA mereka mulai masuk ke pasar saham, pasar investasi sehingga mereka membutuhkan rekening di perbankan juga,” ungkap dia dalam CNBC Indonesia Banking Outlook 2022, Selasa (8/3/2022).
Berdasarkan jenjang pendidikan mayoritas investor memiliki latar belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) yang mencapai 56,75 persen dengan total investasi sebesar Rp 169,44 triliun.
Purbaya menjelaskan untuk bertransaksi saham, investor wajib membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) di salah satu bank. LPS mencatat jumlah rekening baru pada tiering simpanan di atas Rp 2 miliar hanya 194 ribu rekening.
Prediksi yang disampaikan Bos LPS senada dengan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencatatkan adanya tren kenaikan jumlah investor pasar modal di tanah air selama pandemi covid-19.
Seperti diketahui bersama tren investasi terutama di kalangan milenial dan Gen Z meningkat selama pandemi covid-19. Secara keseluruhan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi juga naik seiring dengan perubahan pola pikir masyarakat yang belajar dari pandemi Covid-19 dalam mengelola keuangan.
Pandemi membuat orang lebih bijak dalam menggunakan uang mereka agar kelak saat situasi tak terduga datang mereka punya jaring pengaman keuangan sendiri.
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih menyambut baik tren pertumbuhan jumlah investor pasar modal. Namun Lana mengingatkan para investor untuk tetap menabung agar memiliki dana darurat yang mudah dicairkan.
Lana menyarankan para investor untuk segera menyimpan uang hasil untung investasi ke rekening tabungan di bank sebelum habis untuk konsumsi.
Tentukan tujuan investasi agar mudah dalam mengelola keuangan. Misalnya anda akan menggelar pesta pernikahan dua tahun mendatang. Maka saat memperoleh imbal hasil investasi segera masukan dana tersebut ke rekening khusus agar tidak bercampur dengan rekening untuk kebutuhan lainnya.