BeritaPerbankan – CEO Tesla Elon Musk kembali jadi perbincangan warga dunia karena cuitan nya di Twitter. Kali ini cuitan Musk mengundang murka para investor Tesla.
Hal itu berawal dari cuitan Elon Musk di Twitter pada 6 November 2021 yang akan menjual 10% sahamnya di Tesla apabila warganet Twitter setuju melalui jejak pendapat. Aksi Musk itu membuat para investor marah besar.
Akibat cuitannya di Twitter saham Tesla yang nyaris menyentuh rekor tertinggi harus kehilangan seperempat nilainya yang dinilai merugikan para investor Tesla.
Harga saham Tesla anjlok diduga karena jejak pendapat penjualan saham Tesla yang ditulis Musk di Twitter. Buntu dari perkara ini, Musk harus menghadapi gugatan dari investornya .
Salah satu investor Tesla yang melaporkan Elon Musk adalah David Wagner. Dikutip dari Reuters, Wagner meminta akses terhadap dokumen internal Tesla untuk menyelidiki adakah pelanggaran perjanjian antara Tesla, Musk dan regulator pasar modal AS.
Sejauh ini Musk disebut telah menjual saham Tesla sejumlah US$ 14 miliar. Investor Tesla menggugat Elon Musk ke Pengadilan Kanselir Delaware pada Kamis(16/12) untuk meminta catatan dan buku serta dokumen-dokumen lainnya terkait cuitan Musk soal penjualan saham Tesla, paskah sebelumnya sudah ditinjau dan disetujui atau tidak.
Bukan kali ini saja Elon Musk harus berperkara dengan para investor Tesla akibat cuitan di Twitter. Seperti pada tahun 2018 cuitan Musk kembali membuat investor murka. Dalam cuitan nya Musk mengatakan akan membuat Tesla menjadi perusahaan tertutup.
Di tahun yang sama Elon Musk digugat oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Perkara Elon Musk dan SEC ternyata berbuntut panjang.
Pemegang saham Tesla menyebut Elon Musk melanggar perjanjian penyelesaian perkara dengan SEC. Akhirnya para investor Tesla menggugat Musk dan dewan perusahaan Tesla karena merasa dirugikan hingga miliaran dolar gegara masalah Musk dan SEC.