TRENDING
Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito 3 months ago
LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS 3 months ago
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik 3 months ago
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023 3 months ago
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022 3 months ago
berikutnya
sebelum
Search
30/03/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Ekonomi

Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Keuangan, OJK Siapkan 7 Fokus Kebijakan Tahun 2022

oleh Permadi
11/12/2021
in Ekonomi
Reading Time:3 mins read
0 0
0
Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Keuangan, OJK Siapkan 7 Fokus Kebijakan Tahun 2022
0
SHARE
3
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan tujuh fokus kebijakan untuk menjaga stabilitas keuangan dan pemulihan ekonomi di tahun 2022. OJK mencatat sektor kinerja jasa keuangan tahun 2021 terpantau stabil.

Hal itu dikemukakan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta pada Kamis (9/12/2021).

Wimboh menyampaikan rencana kebijakan OJK di tahun 2022 sejalan dengan upaya OJK berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun depan.

Dalam keterangan pers Wimboh lebih jauh berharap semua upaya dan kebijakan yang dibuat dan diimplementasikan oleh OJK akan berdampak positif dalam menciptakan peluang kerja yang semakin luas, stabilitas perekonomian yang merata di semua sektor demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

“Upaya itu juga diharapkan mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan seimbang di semua sektor perekonomian, serta memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Wimboh pada Kamis (9/12).

OJK mencatat adanya tren peningkatan jumlah investor pasar modal yang berdampak baik terhadap stabilitas sektor keuangan pasar modal.

Kinerja pasar modal dinilai membaik yang tercermin pada pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di level 6.602,57 atau tumbuh sebanyak 10,45% year to date (ytd) hingga Rabu (8/12).

Angka tersebut tumbuh dibandingkan dengan kondisi IHSG pada Maret 2020 yang mneyentuh level terendah 3.937,63 karena imbas peningkatan jumlah kasus covid-19.

Indikator stabilitas keuangan pasar modal terlihat dari jumlah penghimpunan dana melalui pasar modal yang melonjak tajam mencapai Rp 335,8 triliun jauh melampaui pencapaian tahun 2020 sebesar Rp 118,7 triliun. Dan Rp 13,99 triliun dari 11 penawaran umum yang masih berada di pipeline.

OJK juga mencatat pasar modal domestik mengalami pertumbuhan investor yang didominasi kaum milenial. Jumlah investor pasar modal hingga November 2021 tercatat sebanyak  7,2 juta investor, tumbuh sebesar 101,72 persen secara year on year (yoy). Investor ritel mendominasi sebanyak 99%.

“Selain pasar modal, sektor perbankan juga menunjukkan kondisi stabil dan terkendali. Hal ini terlihat dari tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai dengan tingkat risiko yang terjaga baik,” ujar Wimboh.

Intermediasi perbankan juga menunjukan performa yang positif. Kredit perbankan tumbuh 3,24% secara yoy dan 3,21% secara ytd.

Debitur dari sektor UMKM tumbuh sebesar 3,04% secara yoy atau 3,35% secara ytd. Sementara itu kredit korporasi juga tumbuh positif sebesar 1,87 persen secara yoy dan 2,40 persen secara ytd.

Penyaluran kredit bank pembangunan daerah (BPD) mencapai 5,99 persen secara yoy dan 4,04 persen secara ytd. OJK juga melihat ada penurunan total kredit restrukturisasi Covid-19 menjadi Rp 714 triliun hingga Oktober 2021 yang mencakup 4,4 juta debitur.

Tren yang sama juga terjadi pada total kredit restrukturisasi perusahaan pembiayaan mencapai Rp 216,22 triliun pada 5,19 juta kontrak.

Fokus Kebijakan 2022 (Sumber: ojk.go.id)

  1. Mengantisipasi dampak normalisasi kebijakan di negara maju dan penyebaran varian baru Covid-19. Hal ini dilakukan dengan pemantauan pre-emptive dan memperkuat asesmen terhadap sektor jasa keuangan (SJK) secara berkala. Melakukan kajian pertumbuhan ekonomi secara periodik serta memperkuat sinergi kebijakan dan kolaborasi dalam lingkup Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
  2. Mengimplementasikan Roadmap Sustainable Finance Fase Kedua 2021-2025. OJK terus mengoptimalkan peluang pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan langkah mitigasi climate-related financial risk di sektor jasa keuangan untuk memperkuat resiliensi ekonomi dalam kerangka sustainable finance.
  3. Mempercepat transformasi ekonomi digital dan pengawasan SJK secara terintegrasi berbasis teknologi, termasuk memberikan ruang bagi lembaga keuangan mikro (LKM) dan badan perkreditan rakyat (BPR) atau badan perkreditan rakyat (BPRS) untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
  4. Meningkatkan efektivitas program inklusi keuangan serta perlindungan konsumen melalui percepatan akses keuangan bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang belum mendapat akses perbankan (bankable), serta penguatan kebijakan perlindungan konsumen yang seimbang antara SJK dan konsumen.
  5. Melanjutkan implementasi penguatan sektor jasa keuangan syariah melalui pengembangan inovasi produk layanan serta aktivitas. Adapun aktivitas ini harus memiliki kualitas dan aspek pricing kompetitif dalam satu ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang terintegrasi.
  6. menyelesaikan reformasi industri keuangan nonbank yang merupakan program multi-years. Hal ini dilakukan demi membangun IKNB yang sehat, berdaya saing, dan berperan optimal bagi perekonomian nasional, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada IKNB.
  7. Memperkuat tata kelola serta manajemen strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi OJK secara akuntabel, efektif, dan efisien sekaligus dalam rangka mempersiapkan transisi kepemimpinan OJK.

 

Wimboh menambahkan OJK siap mendukung kelancaran agenda Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia pada 2022. OJK telah melakukan persiapan untuk berpartisipasi dalam forum finance track maupun penyelenggaraan side events.

Partisipasi tersebut dioptimalkan dalam beberapa working group, seperti sustainable finance, financial inclusion, serta financial services board task force yang sesuai dengan mandat dan pelaksanaan fungsi OJK.

Tags: BIBPDIHSGInvestasiinvestasi keuanganinvestasi sahamKSSKLPSojkPasar Modalpasar sahampemulihan ekonomi nasionalPurbaya Yudhi SadewaUMKMWimboh Santoso
Previous Post

LPS: Keuangan Perbankan Aman Terkendali, Masa Kritis Sudah Lewat

Next Post

OJK: Bank Tanpa Digitalisasi Bakal Keluar dari Persaingan

Next Post
OJK: Bank Tanpa Digitalisasi Bakal Keluar dari Persaingan

OJK: Bank Tanpa Digitalisasi Bakal Keluar dari Persaingan

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
LPS Umumkan Juara Ajang LPS Call For Research 2022

LPS Umumkan Juara Ajang LPS Call For Research 2022

31/10/2022
Rekening TabunganKu Gratis Biaya Admin dan Dijamin LPS

Rekening TabunganKu Gratis Biaya Admin dan Dijamin LPS

01/07/2022
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
BSI Komitmen Terapkan Prinsip ESG Selaras dengan Aspek Keuangan Berkelanjutan!

BSI Komitmen Terapkan Prinsip ESG Selaras dengan Aspek Keuangan Berkelanjutan!

01/12/2022
LPS Minta Perbankan Tak Pesimis Terhadap Prospek Ekonomi di Tahun 2023

Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito

31/12/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS

31/12/2022
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

31/12/2022
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

31/12/2022
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

31/12/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add