BeritaPerbankan – Ooredoo Q.P.S.C. (Ooredoo) dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) resmi menandatangani kesepakatan definitf untuk penggabungan PT. Indosat Tbk (ISAT) dan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia.
Merger yang sudah lama dinantikan ini akhirnya diumumkan pada Jum’at (17/9). Kolaborasi dua perusahaan telekomunikasi ini kemudian diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. Operasional bisnis Indosat Ooredoo Hutchison akan dikelola oleh Ooredoo Group dan CK. Hutchison.
Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I diklaim memiliki total transaksi US$ 6 miliar atau setara Rp. 85,5 triliun. Merger dua perusahaan layanan telekomunikasi ini digadang-gadang bakal menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan mencapai Rp42,9 triliun per tahun.
Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director of Ooredoo Group mengatakan, pencapaian merger ini akan menjadi langkah besar memperkuat perusahaan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham. Indosat Ooredoo Hutchison tengah bersiap membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia.
Sementara itu Canning Fok, Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings mengatakan aksi merger dua perusahaan ini bakal menciptakan kesempatan besar untuk membangun perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif.
Canning menambahkan CK Hutchison bersama Indosat Ooredoo ingin membawa layanan jaringan 5G paling inovatif ke Indonesia. CK Hutchison sendiri diketahui telah lebih dulu berinvestasi pada pengembangan layanan jaringan 5G di beberapa negara. Tercatat Hutchison mengoperasikan bisnis telekomunikasi di 12 pasar di belahan dunia.
Indosat Ooredoo Hutchison, kata Canning akan berfokus pada pengembangan spektrum jaringan yang lebih luas, menyempurnakan layanan, meningkatkan kecepatan jaringan dan kualitas pelayanan.
Kepemilikan Saham Indosat Ooredoo Hutchison
Bergabungnya Indosat dan Tri, maka CK Hutchison akan mendapatkan 50% saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison. CK Hutchison menambah kempemilikan melalui transaksi senilai 387 doalr AS di Ooredoo Group. Kedua belah pihak masing-masing memiliki 50 persen dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.
Indosat Ooredoo Hutchison akan melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan saham pemerintah Indonesia sebesar 9,6 persen, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen dan pemegang saham publik sebesar 14 persen.
Jejak Indosat dari Dijual Megawati, Hingga Bergabung dengan Tri
Indosat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Indosat didirikan pada 20 November 1967. Produk Indosat yang paling dikenal adalah IM3 atau sekarang dikenal IM3 Ooredoo, penyedia layanan telekomunikasi, internet dan multimedia.
Pada awal berdiri, Indosat merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi melalui satelit internasional. Kemudian Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dimiliki 100 % oleh pemerintah Indonesia.
Pada tahun 1994 Indosat terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange dengan kepemilikan saham pemerintah 65 % dan pemegang saham publik sebesar 35 %. Indosat berhasil mengumpulkan dana IPO sebesar Rp 724,85 miliar dari penawaran 103,55 saham (35%) di harga Rp 7.000 per saham.
Pada tahun 1995 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Indosat Tbk. mendirikan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Pada tanggal 26 Mei 1995 Telkom dan Indosat resmi meluncurkan produk pertama mereka yaitu kartuHalo, provider layanan pasca bayar.
Saat ini Telkomsel menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar hampir 60 %. Melayani lebih dari 170 juta pelanggan, Telkomsel masuk dalam jajaran operator terbesar ke enam di dunia, dan dapat digunakan di lebih dari 200 negara. Kepemilikan saham Telkomsel dipegang Telkom sebesar 65 % dan Singapore Telecommunications Singapura 35%.
Putusnya hubungan Telkom dan Indosat membuat Telkom menjadi penguasa tunggal bisnis Telkomsel. Untuk menyaingi dominasi Telkomsel, Indosat membeli saham Satelindo dan meluncurkan IM3.
Pada tahun 2002 Indosat dijual pemerintah yang kala itu dipimpin Presiden Megawati. Keputusan divestasi saham Indosat menuai banyak kritikan, sebab Indosat dinilai masih akan menguntungkan bagi Indonesia. Namun kondisi perkenonomian pasca reformasi menyisakan krisis ekonomi sehingga pemerintah harus melepas BUMN telekomunikasi itu ke tangan asing.
Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (ST Telemedia) resmi menjadi pemilik baru Indosat. Pada 15 Desember 2002, STT mengeluarkan dana US$ 630 juta atau Rp 5,62 triliun (kurs Rp 8.900/US$) untuk pembelian 41,94% saham yang setara 434.250.000 saham seharga Rp 12.950 per saham.
Lima tahun berikutnya, STT untung besar dengan menjual seluruh saham Indosat kepada Qatar Telecom QSC (Qtel). Qatar menggelontorkan dana SG$ 2,4 miliar (US$ 1,8 miliar) atau setara dengan Rp 16,740 triliun (kurs 9.300/US$).
Setelah dikuasai penuh oleh Qatar, Indosat berubah nama menjadi PT. Indosat Oorede Tbk. Pemerintah Indonesia sendiri kini memiliki saham Indosat sebesar 14,29 persen.