BeritaPerbankan – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengapresiasi tingginya minat masyarakat dalam berinvestasi. Jumlah investor ritel pada Juni 2022 melesat tajam menjadi 9,1 juta investor dibandingkan data pada akhir 2019 yang mencatat jumlah investor ritel hanya 2,5 juta investor.
Dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) pada 12 Agustus 2022, Perry mengatakan meskipun terjadi kenaikan jumlah investor ritel sebanyak 6,6 Juta investor hanya dalam waktu dua tahun, namun jumlah tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah investor di negara lain, terlebih Indonesia dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa merupakan pasar yang besar dan potensial, sehingga diharapkan di masa depan Indonesia akan memiliki jumlah investor yang lebih banyak lagi.
Pertumbuhan jumlah investor ritel di tanah air menjadi momentum untuk meningkatkan literasi keuangan di tengah indeks inklusi keuangan yang terus tumbuh.
Literasi keuangan memegang peranan penting dalam menciptakan iklim keuangan dan investasi yang sehat sehingga investor mampu meminimalisir potensi kerugian dan secara umum masyarakat yang paham literasi keuangan memiliki kemampuan merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik.
“Untuk itu, LIKE IT perlu terus menggelorakan semangat perjuangan dengan mengisi pembangunan guna memulihkan ekonomi demi meningkatkan ekonomi menuju Indonesia Maju,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, pada 12 Agustus 2022.
Acara Like It yang digelar Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan, LPS dan OJK memiliki berbagai rangkaian acara seperti talkshow yang membahas tentang pasar keuangan, peran investor ritel dalam pembangunan berkelanjutan dan ragam isu mengenai investasi.
Rangkaian acara yang digelar LPS salah satunya adalah kompetisi pembuatan video kreatif bertajuk ‘Creavid Competition’ yang sudah mulai dibuka pendaftarannya sejak 8 Agustus hingga 28 Agustus 2022.
Memperebutkan hadiah total Rp 100 juta, Creavid Competition bertujuan meningkatkan literasi keuangan masyrakat melalui kolaborasi LPS dengan para kreator yang mengemas pesan penting isu-isu keuangan dengan cara yang mudah dipahami dan ringan.
Selanjutnya Perry mengatakan peran investor sangat besar untuk pembangunan bangsa Indonesia. Bersama dengan LPS, OJK dan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk terjun ke industri investasi. Investasi bukan sekedar mengelola keuangan untuk memperoleh return, namun lebih jauh lagi investasi sebagai bagian dari rasa cinta kepada tanah air.
Dana investasi masyarakat akan sangat membantu pembiayaan pembangunan negara. Semakin banyak orang Indonesia gemar berinvestasi di dalam negeri maka bukan mustahil sebagian besar biaya pembangunan bisa ditopang oleh modal investor lokal, sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap modal asing.
Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ada 3 aspek utama dalam mengembangkan dunia investasi di dalam negeri yaitu:
Pertama, kegiatan investasi merupakan salah satu bentuk rasa cinta kepada tanah air Indonesia dengan mendukung pembangunan nasional melalui modal investasi anak bangsa.
Kedua, literasi keuangan mutlak diperlukan bagi para investor yaitu dengan memahami jenis-jenis instrumen investasi secara menyeluruh, risk and return dan instrumen keuangan hijau.
Ketiga, bijak dalam merencanakan dan mengelola keuangan, termasuk saat akan berinvestasi.
“OJK melihat peluang besar peran investor domestik baik institusi maupun ritel untuk semakin mendukung ketahanan pasar keuangan Indonesia,” ujarnya.
Perry menambahkan keempat lembaga akan terus meningkatkan koordinasi dalam membuat kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.