BeritaPerbankan – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat mewakili Prabowo dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 di Jakarta Convention Center, Rabu (30/10/2024) menyatakan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, salah satunya dengan mengembangkan sektor ekonomi dan keuangan syariah.
“Ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran penting dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi, memperkuat ketahanan ekonomi, serta mendorong keberlanjutan,” ujar Airlangga. Airlangga menekankan bahwa target pertumbuhan 8% ini bukan sekadar ambisi, melainkan terinspirasi dari pencapaian ekonomi di masa lalu, di mana Indonesia pernah mencatat pertumbuhan rata-rata 7,3% pada 1986-1997 dan bahkan mencapai 8,2% pada 1995.
Capaian tersebut menjadi landasan bagi pemerintah untuk mewujudkan visi Prabowo dalam mencapai pertumbuhan 8% pada 2029. Ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi pendorong utama, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, yaitu 87% dari total penduduk. Hal ini, menurut Airlangga, menunjukkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sektor ini.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, usaha syariah dan pembiayaan syariah menyumbang hingga 46,71% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pengembangan sektor-sektor ekonomi syariah, seperti industri halal, pembiayaan syariah, dan kewirausahaan berbasis syariah, akan menjadi motor penggerak sektor riil.
Airlangga menilai bahwa ekonomi syariah juga berperan dalam memberdayakan UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang inklusif, yang penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. “Peningkatan sektor ekonomi dan keuangan syariah mendukung visi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan melalui sektor produktif seperti industri halal dan pembiayaan syariah,” tutup Airlangga.