BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kondisi perbankan nasional saat ini berada dalam kondisi yang baik dengan indikator permodalan perbankan yang tebal dan likuiditas bank yang sangat ample.
“Secara umum, perbankan nasional kita saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Pandemi Covid-19 dapat kita lalui dengan stabilitas perbankan yang tetap terjaga,” ujar Purbaya di Jakarta.
Purbaya menjelaskan perbankan merupakan industri dengan regulasi yang kompleks untuk memastikan seluruh kegiatan operasional perbankan berjalan dengan baik dengan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian.
LPS melaporkan data per Oktober 2022 rasio kecukupan modal (CAR) perbankan berada di level 25,09 persen. Sementara itu kondisi likuiditas perbankan juga terpantau cukup dengan pertumbuhan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) mencapai 27,35 persen.
“Indikator AL/NCD (Alat Likuid/Non-Core Deposit) dan AL/DPK (Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga) masing-masing sebesar 121,62 dan 27,35 yang mana hal ini jauh di atas threshold,” terang dia.
Dari sisi intermediasi perbankan pada bulan Oktober 2022 tercatat mengalami pertumbuhan yang cukup baik yaitu 11,9 persen secara tahunan (yoy) dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) stabil di level 9,4 persen yoy.
Purbaya mengatakan dua indikator tersebut menunjukkan dana dari perbankan sudah mulai masuk ke sektor riil dan mampu mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Permintaan kredit perbankan diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2023. Para pelaku usaha mulai percaya diri untuk kembali mengembangkan bisnis di tengah situasi pandemi yang sudah mulai terkendali.
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada bulan Oktober 2022 tumbuh 11,7 persen, naik dibandingkan pertumbuhan kredit bulan Agustus 2022 yang tercatat 10,89 persen. Jumlah kredit perbankan yang telah disalurkan industri perbankan per Oktober 2022 mencapai Rp 6.314,4 triliun
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan bahwa kredit perbankan akan tumbuh di kisaran 9,5 persen hingga 11,5 persen di tahun 2023 meskipun dibayang-bayangi oleh gejolak kondisi ekonomi dan ketidakpastian global.
Purbaya menambahkan cakupan rekening nasabah di bank umum yang dijamin penuh LPS hingga Rp 2 miliar per Oktober 2022 mencapai 504,77 juta rekening atau setara dengan 99,93 persen.
Sementara itu rekening BPR/BPRS yang dijamin penuh oleh LPS per September 2022 mencapai 99,98 persen atau sebesar 14,84 juta rekening.