BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) resmi memperpanjang Nota Kesepahaman (NK) yang telah menjadi landasan kerja sama sejak 2018.
Kolaborasi ini mencakup berbagai program seperti survei dan penelitian bersama, pemberian beasiswa LPS bagi mahasiswa berprestasi atau kurang mampu, serta partisipasi mahasiswa dan dosen dalam ajang tahunan LPS Call for Research.
Dalam acara seremonial perpanjangan NK yang disertai kuliah umum, Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS menyampaikan komitmennya untuk terus mempererat kemitraan dengan UNSRAT. “Kerja sama dengan perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat signifikan, baik bagi LPS maupun pihak universitas, serta masyarakat luas. Dengan semangat yang sama, kami berkomitmen untuk menggali potensi baru dan menciptakan sinergi lebih kuat di berbagai bidang,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UNSRAT, Prof. Dr. Roike Iwan Montolalu, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam memperkuat hubungan antara pendidikan tinggi dan lembaga keuangan nasional.
Dalam sesi kuliah umum, Lana, Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, membahas pengaruh kondisi ekonomi global dan nasional terhadap stabilitas sistem keuangan. Lana menyoroti dampak geopolitik, kebijakan perdagangan pasca pemilu AS, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara besar yang memengaruhi perekonomian Indonesia.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan bonus demografi Indonesia, dengan populasi muda yang besar sebagai kekuatan ekonomi. Namun, keberhasilan ini bergantung pada keseimbangan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja. Lana mengajak mahasiswa UNSRAT untuk berperan aktif dalam perekonomian, termasuk mengelola keuangan pribadi dan keluarga secara bijak.
Melalui kolaborasi yang diperkuat ini, diharapkan mahasiswa dan dosen UNSRAT dapat terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih literat secara keuangan.