TRENDING
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia 7 hours ago
UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing 9 hours ago
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini 1 day ago
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya 1 day ago
Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan 1 day ago
berikutnya
sebelum
Search
28/05/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Ekonomi

KSSK Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen

oleh Permadi
22/05/2023
in Ekonomi, LPS
Reading Time:2 mins read
0 0
0
KSSK : Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan pada Kuartal III 2022 Tetap Resilience
0
SHARE
1
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Berita Perbankan – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memprediksi pertumbuhan ekonomi RI di tahun 2023 di kisaran 4,5 hingga 5,3 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kondisi perekonomian nasional terpantau kuat pada kuartal I 2023 hingga saat ini.

Sri Mulyani mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2023 berada di level 5,03 persen, padahal saat itu masih diselimuti ketidakpastian perekonomian global. Maka dari itu KSSK optimis tren positif tersebut mampu dilanjutkan hingga akhir tahun 2023.

“Tetap kuatnya ekonomi Indonesia didorong ekspor yang tinggi, konsumsi swasta dan pemerintah yang positif, serta pertumbuhan investasi non bangunan yang baik. Ke depan ekonomi diperkirakan tetap kuat,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sekaligus Ketua KSSK pada Selasa (9/5/2023).

KSSK memprediksi ekonomi Indonesia akan tetap kuat yang didorong oleh meningkatnya konsumsi swasta seiring dengan pencabutan status PPKM oleh Pemerintah Pusat yang membuka kembali mobilitas masyarakat, konsumsi masyarakat yang terus membaik dan penurunan inflasi yang menstimulasi naiknya daya beli masyarakat.

Seiring dengan perbaikan situasi pandemi dan program vaksinasi yang luas, diharapkan bahwa pembatasan pergerakan akan terus dikurangi. Hal ini akan membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, seperti berbelanja, bepergian, dan mengakses layanan konsumsi lainnya. Dengan mobilitas yang lebih baik, diharapkan akan terjadi peningkatan permintaan konsumsi.

“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan bias atas dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan tren positif pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh capaian ekspor nonmigas yang tinggi dengan negara tujuan terbesar yaitu Tiongkok dan Jepang dan Amerika Serikat.

KSSK mengatakan nilai tukar rupiah akan terus menguat seiring dengan kondisi perekonomian nasional yang menunjukan tren positif. Bahkan nilai tukar rupiah tercatat lebih kuat dibandingkan mata uang negara lain. Pada April 2023 rupiah tercatat menguat sebesar 6,12 persen, sementara baht sebesar 1,3 persen, rupee 1,1 persen dan peso 0,67 persen.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi RI masih akan terus berlanjut dengan meningkatnya permintaan domestik.

“Ekonomi kita kan domestic demand-nya (permintaan domestik) gede. Selama kita menjaga domestic demand yang sekitar 80 persen lebih dari ekonomi kita harusnya kita masih bisa tumbuh dengan baik,” kata Purbaya.

Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, LPS mendorong perbankan meningkatkan fungsi intermediasi. LPS optimis perbaikan ekonomi akan dapat dirasakan oleh semua level masyarakat.

Purbaya menambahkan meskipun kondisi ekonomi domestik kita dalam level yang kuat dan aman, namun dinamika perekonomian global harus tetap diwaspadai, agar Indonesia terhindar dari potensi resensi tahun ini.

“Kita memang harus mewaspadai apa yang kita hadapi tahun ini karena walaupun domestik aman, sistem finansial kita dijaga dengan baik tapi globalnya tidak jelas kan, banyak yang bilang global akan resesi,” ujarnya.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi global ke depan, pemerintah dan pelaku ekonomi perlu terus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan konsumsi swasta. Keberlanjutan upaya vaksinasi, pengelolaan inflasi yang hati-hati, dan kebijakan stimulus yang tepat dapat menjadi faktor pendorong dalam memperkuat konsumsi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih luas.

Oleh karena itu, langkah-langkah kebijakan yang berkelanjutan dan inklusif penting dilakukan untuk memastikan pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

 

 

 

 

Tags: eksporinflasiKSSKlembaga penjamin simpananLPSpemulihan ekonomipertumbuhan ekonomiPurbaya Yudhi SadewaSri Mulyani
Previous Post

LPS: Optimalisasi Infrastruktur Digital Efektif Memangkas Biaya Distribusi

Next Post

Simpanan Dana Darurat di Bank, LPS Berikan Jaminan Perlindungan

Next Post
LPS Ajak Masyarakat Punya Dana Darurat dan Siapkan Dana Pensiun

Simpanan Dana Darurat di Bank, LPS Berikan Jaminan Perlindungan

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Ketua LPS: Keadaan Perbankan Sangat Solid, Belum Terlihat Tanda-tanda Bank Gagal Bayar

24/05/2023
Strategi Erick Thohir Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah yang Kuat

Pastikan Simpanan Nasabah Bank Syariah Dijamin, Purbaya: LPS Menjamin Simpanan pada Seluruh Jenis Bank

24/05/2023
Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

26/05/2023
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

28/05/2023
Jangan Khawatir, Simpanan Nasabah di BPR/BPRS Juga Dijamin LPS Hingga Rp 2 M

UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing

28/05/2023
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

27/05/2023
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

27/05/2023
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan

27/05/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add