TRENDING
Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito 1 month ago
LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS 1 month ago
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik 1 month ago
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023 1 month ago
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022 1 month ago
berikutnya
sebelum
Search
06/02/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Finansial

Likuiditas Valas Makin Tipis, Data LPS: DPK Valas Hanya Naik 0,29 Persen YtD

oleh Permadi
12/09/2022
in Finansial
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Likuiditas Valas Makin Tipis, Data LPS: DPK Valas Hanya Naik 0,29 Persen YtD
0
SHARE
3
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Meningkatnya kegiatan perdagangan ekspor dan impor yang cukup tinggi masih terkendala dengan jumlah likuiditas valuta asing (valas) yang seret. Padahal saat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan ekspor impor yang menunjukan tren kenaikan, kebutuhan pembiayaan dalam valuta asing juga semakin tinggi.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Juli 2022 menunjukan adanya kenaikan tipis dana pihak ketiga (DPK) valas sebesar 0,29 persen year to date (YtD) dan 7,4 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.022 triliun

Lebih rinci LPS mengatakan hingga Juli 2022 giro valas tercatat sebanyak Rp 544 triliun atau tumbuh 11,7 persen YoY. Sementara itu DPK  dalam bentuk tabungan valas mencapai Rp 186 triliun atau naik 19,2 persen secara tahunan.

Tren kenaikan tidak terjadi pada DPK deposito valas yang tercatat turun 5,5 persen YoY menjadi Rp 291 triliun. Secara keseluruhan jumlah DPK valas tercatat mengalami penurunan 0,58 persen dibandingkan data pada bulan Juni sebesar Rp 1.028 triliun.

Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas, Aviliani memaparkan sejumlah faktor yang menyebabkan rendahnya likuiditas mata uang asing di tanah air.

Aviliani mengatakan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang relatif terlambat menaikkan suku bunga acuan dibandingkan The Fed menyebabkan banyak uang investor lari ke luar negeri karena memiliki suku bunga yang lebih menarik, sehingga arus modal banyak beralih keluar.

Saat bank sentral Amerika Serikat itu menaikkan suku bunga acuan kebutuhan investasi di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kebutuhan pembiayaan valas relatif rendah. Namun saat ini Indonesia tengah mengalami pertumbuhan ekonomi dan kegiatan perdagangan ekspor dan impor kembali menggeliat sehingga kebutuhan likuiditas valas semakin tinggi.

“Ekspor kita meningkat dan impor juga naik. Sehingga dibutuhkan dana valas untuk kegiatan impor dan investasi. Inilah yang menyebabkan terjadinya shorted valas secara tiba-tiba, hal yang tidak terjadi selama dia tahun terakhir,” terang Aviliani dalam paparan virtualnya dikutip, Senin (12/9).

Tugas rumah untuk Indonesia adalah bagaimana menarik kembali modal yang bergerak keluar (capital outflow) ke Indonesia. Kendati Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 bps menjadi 3,75 persen namun suku bunga The Fed masih lebih tinggi.

Aviliani menambahkan tren penurunan likuiditas valas diprediksi masih akan terus terjadi mengingat sejumlah bank sentral negara lain seperti Bank Sentral Eropa (ECB) juga menaikkan suku bunga acuan.

Itu artinya Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain dalam memperebutkan likuiditas valas di tengah tren kenaikan kredit valas di dalam negeri.

“Pertumbuhan kredit valas sudah hampir 11%, lebih tinggi dari kredit rupiah yang mencapai sekitar 9%. Ini menunjukkan bahwa sudah banyak perusahaan yang investasi,” lanjutnya.

 

Tags: Bank IndonesiaBIdepositoDPKDPK valaseksporgiro valasimporlembaga penjamin simpananlikuiditas valasLPSsuku bunga acuanThe Fed
Previous Post

LPS Ajukan PKPU dan Kepailitan Terhadap Pengurus BPR Citraloka Dana Mandiri

Next Post

Hoaks Surat Edaran Mengatasnamakan LPS

Next Post
Hoaks Surat Edaran Mengatasnamakan LPS

Hoaks Surat Edaran Mengatasnamakan LPS

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Rekening TabunganKu Gratis Biaya Admin dan Dijamin LPS

Rekening TabunganKu Gratis Biaya Admin dan Dijamin LPS

01/07/2022
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Punya Rekening Joint Account dan Rekening Tunggal dalam Satu Bank, Apakah Simpanan Dijamin LPS?

Punya Rekening Joint Account dan Rekening Tunggal dalam Satu Bank, Apakah Simpanan Dijamin LPS?

08/12/2021
LPS Minta Perbankan Tak Pesimis Terhadap Prospek Ekonomi di Tahun 2023

Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito

31/12/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS

31/12/2022
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

31/12/2022
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

31/12/2022
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

31/12/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add