BeritaPerbankan – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang dimanfaatkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memperkuat realisasi ekonomi hijau atau green economy di sektor keuangan dan perbankan.
Dalam konsep green economy, upaya pencapaian sejahteraan masyarakat melalui kebijakan ekonomi harus memperhatikan keberlangsungan ekosistem lingkungan dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Dalam gelaran KTT G20 di Bali, LPS akan melaksanakan dua kegiatan sampingan (side events) yaitu Seminar Internasional yang dilaksanakan pada 7-9 November 2022 dan Bloomberg CEO Forum yang digelar pada 11 November 2022.
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengatakan LPS akan mengundang para deposit insurance dari negara-negara yang tergabung dalam International Association of Deposit Insurance (IADI) dalam seminar internasional di Bali pada November mendatang.
“Pada gelaran G20 mendatang, kami akan menggelar seminar internasional dengan menghadirkan para deposit insurance dari negara-negara di dunia yang tergabung di IADI atau International Association of Deposit Insurers,” tutur Lana.
LPS berharap kegiatan tersebut dapat mendorong kontribusi anggota IADI dalam pelaksanaan green economy. Lana menambahkan isu lingkungan penting untuk dibahas bersama IADI dalam forum internasional sebab LPS meyakini permasalahan lingkungan akan berpengaruh besar terhadap permasalahan industri perbankan.
Hal itu sejalan dengan agenda G20 yang ingin mewujudkan harmonisasi antara sektor ekonomi dan lingkungan. KTT G20 menjadi momentum bagi Indonesia tampil sebagai bangsa yang berkomitmen dalam merealisasikan ekonomi hijau baik di level nasional dan internasional.
“Kami melihat ini adalah momen yang sangat tepat dan juga penting bagi bangsa kita, karena kita akan berkontribusi langsung sekaligus menunjukkan Indonesia juga sangat concern dengan green economy, dalam forum tersebut kami juga akan menghadirkan mantan PM Selandia Baru Helen Clarke, dimana beliau juga aktif sebagai aktivis lingkungan pasca menjadi PM.” ungkapnya.
Selain itu LPS juga akan menggelar pertemuan bersama para CEO kelas dunia dalam agenda Bloomberg CEO Forum yang akan mendiskusikan tentang isu kesehatan global khususnya terkait dampak ekonomi akibat pandemi covid-19.
Dalam agenda tersebut LPS juga memiliki pokok bahasan penting lainnya yaitu pembangunan IKN Nusantara yang mengaplikasikan konsep Green-Smart City sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam mewujudkan ekonomi hijau.
“Bahasan utama lainnya yakni terkait smart city di IKN. Dalam topik ini kami akan mengundang para pakar di bidang tata kota dan smart city berbasis green environment, yang jelas forum tersebut akan sangat menantang dan memberikan excitement ke depannya,” tuturnya.
Lana berharap berbagai forum internasional yang digelar dalam rangkaian Presidensi G20 di Bali tidak hanya sebatas seremonial tetapi harus ada wujud tindakan nyata dari negara-negara G20.
“Dengan semangat yang sama, kami berupaya melakukan hal yang sama bagi dua kegiatan sampingan yang digelar LPS ini,” pungkas Lana.