TRENDING
Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito 1 month ago
LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS 1 month ago
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik 1 month ago
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023 1 month ago
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022 1 month ago
berikutnya
sebelum
Search
09/02/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

LPS: Bisnis Perbankan Masih Berpeluang Tumbuh di Tahun 2023, Kredit Akan Meningkat Secara Bertahap

oleh Permadi
26/12/2022
in Bank
Reading Time:2 mins read
0 0
0
Cara LPS Tingkatkan Literasi Keuangan di Kalangan Milenial Lewat Creavid Competition
0
SHARE
2
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

Beritaperbankan.id – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi tren pertumbuhan positif bisnis perbankan masih akan berlangsung pada tahun 2023 di tengah isu resesi global.

Dalam Laporan Likuiditas Bulanan LPS disebutkan bahwa permintaan kredit masih akan melanjutkan tren kenaikan secara bertahap sejalan dengan aktivitas bisnis yang mulai berangsur normal pasca pandemi covid-19.

LPS memproyeksikan permintaan kredit akan terus tumbuh di tahun depan, begitupun dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang masih akan bertambah meskipun dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat.

Untuk menjaga pertumbuhan kredit yang sehat, perbankan harus berinovasi mengelola likuiditasnya di tengah tren pertumbuhan permintaan kredit.

Perbankan juga diimbau lebih selektif dalam penyaluran kredit guna meminimalisir potensi kredit macet yang dapat mengganggu kesehatan likuiditas bank. Bank sebagai kreditur harus memeriksa dengan detail profil calon debitur sebelum memberikan kredit.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan saat ini industri perbankan dalam kondisi yang stabil dan masih mampu mengelola likuiditasnya dengan baik, meskipun kekinian terjadi kenaikan suku bunga yang bisa meningkatkan risiko kredit dan menekan laju pertumbuhan likuiditas perbankan.

Kondisi tersebut didukung oleh perpanjangan relaksasi kredit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga tahun 2023 sehingga mampu mengurangi tekanan neraca perbankan.

“Berdasarkan asesmen terhadap rencana bisnis bank (RBB) yang sudah dikompilasikan, kredit 2023 akan tumbuh di seluruh sektor, dengan mesin utama sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor industri pengolahan,” papar Dian.

Dian menambahkan penyaluran kredit pada tahun 2023 akan lebih banyak disalurkan untuk kredit modal kerja. Sementara itu pertumbuhan DPK akan tetap naik dengan pertumbuhan paling tinggi pada jenis simpanan tabungan dan giro.

“Secara pengelompokan, Kredit dan DPK diproyeksikan tumbuh di seluruh kelompok KBMI dengan kontribusi terbesar KBMI 4. Pengelolaan risiko masih akan dilakukan secara prudent,” tambah Dian.

Sejalan dengan prediksi OJK dan LPS, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjio memperkirakan pada tahun 2023 penyaluran kredit mampu tumbuh di kisaran 10 persen hingga 12 persen. Sementara pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2022 diperkirakan tumbuh 9 persen hingga 11 persen.

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun depan mampu mencapai 8 persen hingga 9 persen dengan kontribusi tertinggi dari kredit ritel seperti KPR, kredit kendaraan dan UMKM.

Sementara itu Riset Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit secara nasional akan menembus level 10,1 persen dan pengumpulan DPK mampu tumbuh sekitar 7 persen hingga 8 persen di tahun 2023.

Tags: Bank IndonesiaBIDPKgiroKPRkredit perbankanlembaga penjamin simpananLPSojkpertumbuhan ekonomitabunganUMKM
Previous Post

Data KSEI: Jumlah Investor Pasar Modal 2022 Mencapai 10 Juta Investor, 99,78% Investor Lokal

Next Post

SWI: Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal Sepanjang Tahun 2022 Mencapai Rp 112,2 Triliun

Next Post
SWI: Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal Sepanjang Tahun 2022 Mencapai Rp 112,2 Triliun

SWI: Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal Sepanjang Tahun 2022 Mencapai Rp 112,2 Triliun

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Brand Fesyen Lokal Erigo : Dari Depok Hingga ke New York

Brand Fesyen Lokal Erigo : Dari Depok Hingga ke New York

09/09/2021
Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

08/09/2021
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
LPS Minta Perbankan Tak Pesimis Terhadap Prospek Ekonomi di Tahun 2023

Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito

31/12/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS

31/12/2022
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

31/12/2022
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

31/12/2022
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

31/12/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add