BeritaPerbankan – Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 mampu mencapai 5 persen. Begitupun dengan analisa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang optimis Indonesia akan terhindar dari resesi di tahun 2023.
ADB pada September 2022 memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 dari 5,2 persen menjadi 5 persen dengan pertimbangan faktor eksternal yang menciptakan ketidakpastian khususnya di sektor impor.
Namun demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif aman menghadapi ancaman resesi di tahun depan. Indonesia bahkan masuk dalam daftar negara yang diproyeksikan terhindar dari resesi 2023.
ADB menjelaskan negara-negara ASEAN yang diprediksi aman dari dampak resesi global yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja dan Vietnam. Hal itu tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional masing-masing negara yang terus tumbuh serta kemampuan menjaga laju inflasi di level yang aman.
Pertumbuhan ekonomi ASEAN di tahun 2023 diproyeksikan mampu mencapai 4,9 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah strategis mempersiapkan diri menghadapi gejolak ekonomi global di tahun 2023.
Airlangga menyebutkan saat ini inflasi di tanah air mampu dikendalikan di level 5,9 persen dan akan terus diperbaiki mengantisipasi kondisi ketidakpastian akibat resesi di sejumlah negara.
Kolaborasi antar lembaga dan optimalisasi dana untuk pembiayaan menjaga stabilitas ketahanan pangan, transportasi hingga perlindungan sosial sudah dilakukan.
Pemerintah juga telah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak Rp 12,4 triliun dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk 16 juta pekerja senilai Rp 9,6 triliun.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa optimis Indonesia mampu melewati tantangan ekonomi di tahun 2023. Purbaya menjelaskan Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam menghadapi krisis ekonomi dan cara jitu dalam mengantisipasi serta menghadapi ancaman resesi.
“Kalau saya lihat dari pengalaman kita selama ini dan dari strategi yang sudah kita terapkan, kita sudah menemukan cara yang jitu untuk menghindari atau meringankan tekanan dari perkembangan dari luar Indonesia. Ini kalau saya lihat kita masih bisa akan tumbuh dengan baik tahun depan,” ujarnya.
Prediksi sejumlah pihak soal resesi global di tahun 2023 dipicu oleh kondisi pasca pandemi covid-19 yang memporakporandakan perekonomian dunia. Meskipun perekonomian sejumlah negara sudah mulai pulih, namun dampak pandemi terhadap sektor ekonomi masih dirasakan oleh sejumlah negara.
Tantangan ekonomi di tahun 2023 didorong oleh laju inflasi yang tinggi, krisis keuangan, energi dan pangan, khususnya yang terjadi pada kekuatan ekonomi utama yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok.
Akan tetapi jika melihat kondisi perekonomian nasional saat ini, Purbaya optimis Indonesia, sesuai prediksi ADB, akan terhindar dari resesi.
Purbaya meminta masyarakat dan industri perbankan tidak panik, khawatir dan tetap optimis terhadap prospek ekonomi nasional di tahun 2023.