TRENDING
Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito 1 month ago
LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS 1 month ago
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik 1 month ago
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023 1 month ago
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022 1 month ago
berikutnya
sebelum
Search
09/02/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

LPS dan Bank Indonesia Memproyeksikan DPK Perbankan Tumbuh 7,9 Persen Hingga 8,1 Persen di Tahun 2023

oleh Permadi
05/12/2022
in Bank
Reading Time:2 mins read
0 0
0
LPS Mencatat Tabungan Nasabah Di Atas Rp 5 Miliar Naik 1,4% MoM
0
SHARE
5
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Bank Indonesia (BI) memprediksi dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada tahun 2023 mampu tumbuh 7,9 persen hingga 8,1 persen yoy. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan proyeksi tersebut didukung oleh kondisi likuditas perbankan yang masih longgar dan permintaan kredit di berbagai sektor menunjukkan tren kenaikan.

Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2023 mampu menembus level 10 persen hingga 12 persen yang dapat berlanjut sampai tahun 2024.

“Kredit akan tumbuh dengan keyakinan ekses likuiditas masih longgar dan permintaan kredit terus membaik dari berbagai sektor ekonomi. Sehingga, 2023, untuk kredit akan tumbuh 10% hingga 12% dan akan terus berlangsung di 2024,” ujar Dody pada acara Bank BTPN Economic Outlook 2023, Senin (5/12).

Prediksi BI sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa beberapa waktu yang lalu.

Purbaya memproyeksikan pertumbuhan DPK perbankan di tahun depan sebesar 8 persen dengan kinerja intermediasi perbankan yang dinilai mampu tumbuh hingga 12 persen.

LPS mengatakan sebagian simpanan nasabah perbankan pada tahun depan akan digunakan untuk melakukan ekspansi di tengah tren pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut.

Perbankan nasional, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, menargetkan pertumbuhan DPK pada tahun 2023 sebesar 10 persen hingga 13 persen.

Untuk meningkatkan DPK, BTN akan fokus meningkatkan dana murah current account and saving account (CASA) yang diklaim mampu berkontribusi sebanyak 50 persen dari total DPK perusahaan.

“Deposito dari lembaga (korporasi) dikurangi tapi DPK ritel kita tingkatkan. Karena ritel lebih sustain dan biayanya lebih murah dari deposito lembaga,” ujar Direktur Distribusi dan Pendanaan Ritel BTN Jasmin.

Pada September 2022 BTN berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp 312,84 triliun, naik sebanyak 7,41 persen dari data tahun 2021 sebesar Rp 291,26 triliun.

Rasio CASA tercatat berkontribusi Rp 143,59 triliun dengan persentase pertumbuhan sebesar 18,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada tahun 2023 masih akan melanjutkan tren kenaikan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pertumbuhan kredit di tahun depan mampu mencapai 1,5 kali dari jumlah PDB.

“Kami memperkirakan pertumbuhan kredit 2023 menggunakan pola tadi, mestinya bisa sedikit di atas 1,5 kali dari pertumbuhan PDB tahun depan. Tentu dinamikanya akan kita cermati. Sejalan itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan tetap berjalan,” ujar Mahendra.

Dari sisi penghimpunan DPK, OJK memproyeksikan DPK akan tumbuh 13,52 persen untuk jenis simpanan giro dan 10,05 persen untuk simpanan tabungan.

“Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,77% didorong giro dan tabungan yang tumbuh masing-masing 13,52% dan 10,05%,” jelas Mahendra.

Tags: CASAdepositoDPKgirokredit perbankanlembaga penjamin simpananLPSojkPDBtabungan
Previous Post

Data LPS: Simpanan Giro dan Deposit on Call jadi Penopang Pertumbuhan Simpanan di Bank Umum

Next Post

LPS: Kebijakan Strategis LPS Selalu Berbasis Riset

Next Post
LPS: Pemahaman Mengenai Investasi Wajib Dimiliki oleh Generasi Milenial Agar Terhindar dari Investasi Fiktif

LPS: Kebijakan Strategis LPS Selalu Berbasis Riset

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Daftar 4 Bank dengan Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

Daftar 4 Bank Terbesar di Indonesia, Modal Inti di Atas Rp 70 Triliun

02/10/2022
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Brand Fesyen Lokal Erigo : Dari Depok Hingga ke New York

Brand Fesyen Lokal Erigo : Dari Depok Hingga ke New York

09/09/2021
Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

Fenomena Rentenir ‘Bank Keliling’ : Dicaci dan Dicari

08/09/2021
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
LPS Minta Perbankan Tak Pesimis Terhadap Prospek Ekonomi di Tahun 2023

Selain Dijamin LPS, Inilah Sejumlah Kelebihan Investasi Deposito

31/12/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

LPS: 99,9 Persen Rekening Nasabah Dijamin Penuh LPS

31/12/2022
Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

Kabar Gembira, Tarif Listrik Nonsubsidi Januari-Maret 2023 Tidak Naik

31/12/2022
Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

Naik Tipis, Harga Emas Pegadaian Jelang 2023

31/12/2022
Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

Indeks Saham IHSG Terkoreksi Menjelang Tutup Tahun 2022

31/12/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add