BeritaPerbankan – Bank Indonesia (BI) memprediksi dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada tahun 2023 mampu tumbuh 7,9 persen hingga 8,1 persen yoy. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan proyeksi tersebut didukung oleh kondisi likuditas perbankan yang masih longgar dan permintaan kredit di berbagai sektor menunjukkan tren kenaikan.
Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2023 mampu menembus level 10 persen hingga 12 persen yang dapat berlanjut sampai tahun 2024.
“Kredit akan tumbuh dengan keyakinan ekses likuiditas masih longgar dan permintaan kredit terus membaik dari berbagai sektor ekonomi. Sehingga, 2023, untuk kredit akan tumbuh 10% hingga 12% dan akan terus berlangsung di 2024,” ujar Dody pada acara Bank BTPN Economic Outlook 2023, Senin (5/12).
Prediksi BI sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa beberapa waktu yang lalu.
Purbaya memproyeksikan pertumbuhan DPK perbankan di tahun depan sebesar 8 persen dengan kinerja intermediasi perbankan yang dinilai mampu tumbuh hingga 12 persen.
LPS mengatakan sebagian simpanan nasabah perbankan pada tahun depan akan digunakan untuk melakukan ekspansi di tengah tren pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut.
Perbankan nasional, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, menargetkan pertumbuhan DPK pada tahun 2023 sebesar 10 persen hingga 13 persen.
Untuk meningkatkan DPK, BTN akan fokus meningkatkan dana murah current account and saving account (CASA) yang diklaim mampu berkontribusi sebanyak 50 persen dari total DPK perusahaan.
“Deposito dari lembaga (korporasi) dikurangi tapi DPK ritel kita tingkatkan. Karena ritel lebih sustain dan biayanya lebih murah dari deposito lembaga,” ujar Direktur Distribusi dan Pendanaan Ritel BTN Jasmin.
Pada September 2022 BTN berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp 312,84 triliun, naik sebanyak 7,41 persen dari data tahun 2021 sebesar Rp 291,26 triliun.
Rasio CASA tercatat berkontribusi Rp 143,59 triliun dengan persentase pertumbuhan sebesar 18,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada tahun 2023 masih akan melanjutkan tren kenaikan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pertumbuhan kredit di tahun depan mampu mencapai 1,5 kali dari jumlah PDB.
“Kami memperkirakan pertumbuhan kredit 2023 menggunakan pola tadi, mestinya bisa sedikit di atas 1,5 kali dari pertumbuhan PDB tahun depan. Tentu dinamikanya akan kita cermati. Sejalan itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan tetap berjalan,” ujar Mahendra.
Dari sisi penghimpunan DPK, OJK memproyeksikan DPK akan tumbuh 13,52 persen untuk jenis simpanan giro dan 10,05 persen untuk simpanan tabungan.
“Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,77% didorong giro dan tabungan yang tumbuh masing-masing 13,52% dan 10,05%,” jelas Mahendra.