BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendorong generasi muda, khususnya generasi Z, meningkatkan pemahaman mengenai literasi keuangan untuk menghadapi tantangan global yang kian berkembang pesat. Literasi keuangan yang baik juga merupakan modal penting menuju Indonesia Emas 2045. Literasi keuangan di kalangan generasi muda adalah langkah strategis dalam memastikan mereka mampu mengelola keuangan dengan bijak, berinvestasi dengan tepat, dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, acara Edukasi dan Literasi Keuangan Sumatera Utara (Elkasu) 2024 digelar pada 4 Desember 2024 di Gedung DLCB Universitas Sumatera Utara (USU). Acara ini melibatkan kolaborasi berbagai lembaga, termasuk Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta Universitas Sumatera Utara.
Kepala Kantor LPS I Medan, Muhammad Yusron, menjelaskan bahwa Elkasu 2024 bertujuan untuk memperluas wawasan generasi muda tentang literasi keuangan. Menurutnya, pemahaman ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peran penting Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), sistem pembayaran digital dari BI, hingga investasi bijak dari OJK. Selain itu, LPS juga menjelaskan perannya dalam menjamin simpanan nasabah perbankan, baik secara nasional maupun di Sumatera Utara.
“Peningkatan inklusi keuangan di kalangan generasi muda sangat penting, dan kami melihat bahwa generasi Z saat ini memiliki tingkat inklusi keuangan yang cukup tinggi, berkisar antara 60-70% secara nasional,” ujar Yusron.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif SDM dan Administrasi LPS, Rudi Rahman, dalam pidato utamanya yang bertema “Peran Generasi Muda Melek Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045”, menegaskan bahwa anak muda memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, generasi muda saat ini memiliki akses terhadap teknologi yang luas, yang memungkinkan mereka menciptakan inovasi di sektor keuangan, termasuk dalam transformasi digital dan peningkatan inklusi keuangan.
“Generasi muda mampu memanfaatkan teknologi untuk memprediksi risiko perbankan dan menciptakan inovasi yang mendukung ekosistem keuangan digital,” jelas Rudi.
Selain itu, Rudi juga menekankan pentingnya menabung dan mengelola keuangan sejak dini sebagai fondasi menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks. Ia menambahkan bahwa Sumatera Utara memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri kreatif, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Generasi muda di daerah ini memiliki kesempatan besar untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya saing,” tambahnya.
Rektor Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin, juga memberikan pandangannya terkait perubahan yang dibawa oleh globalisasi, terutama dalam perilaku keuangan generasi muda. Ia mengingatkan para mahasiswa untuk lebih bijak dalam mengelola uang saku mereka, mulai dari menabung hingga menghindari gaya hidup konsumtif. Menurutnya, kebiasaan ini akan membantu mereka dalam membangun fondasi keuangan yang kuat sejak usia dini.
“Globalisasi tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga mengubah cara kita mengelola keuangan. Literasi keuangan menjadi bekal penting bagi generasi muda untuk dapat bersaing di tingkat global,” kata Muryanto.
Founder Gatherich, Ken Handersen, juga hadir dalam acara tersebut dan memberikan paparan khusus tentang pentingnya perencanaan keuangan bagi generasi Z untuk mencapai kebebasan finansial. Ia menekankan pentingnya memulai perencanaan keuangan sedini mungkin, agar generasi muda dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan lebih efektif.
“Dengan perencanaan yang matang dan investasi yang bijak, generasi muda dapat mencapai kebebasan finansial lebih cepat,” ungkap Ken.
LPS berharap melalui Elkasu 2024, generasi muda Indonesia siap untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Peningkatan inklusi keuangan, pemahaman akan risiko, serta kemampuan berinovasi di sektor keuangan adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan dukungan dari berbagai lembaga dan institusi pendidikan seperti USU, LPS optimis generasi muda dapat semakin siap mengambil peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.