BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menekankan pentingnya peran perbankan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di Indonesia dan kawasan ASEAN+3, termasuk China, Korea Selatan, dan Jepang. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa melalui penyaluran kredit, perbankan mampu memperkuat infrastruktur pariwisata seperti hotel, resor, dan sarana transportasi. Hal ini penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang tangguh.
Purbaya juga mendorong perbankan untuk menyediakan layanan keuangan yang memudahkan wisatawan dalam melakukan berbagai transaksi, seperti penukaran mata uang, layanan kartu kredit dan mobile banking. Purbaya menilai hal ini tidak hanya memberikan kenyamanan kepada wisatawan, namun juga memperkuat sektor perbankan itu sendiri.
Lebih jauh, Purbaya menyoroti pentingnya stabilitas sektor keuangan dalam mendukung industri pariwisata. Ia menegaskan bahwa tugas LPS adalah menjamin simpanan nasabah dan menjaga resolusi bank, yang pada gilirannya memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan.
“Tidak perlu khawatir dalam menggunakan layanan perbankan yang terkait dengan pariwisata. Perbankan kami siap mendukung pertumbuhan industri ini,” jelasnya.
Ketua DK LPS juga mendukung penuh terselenggaranya acara Indonesia Quality Tourism Conference (IQTC) 2024 di Bali pada akhir Agustus 2024. Purbaya, dalam sambutannya, mengatakan bahwa penyelenggaraan IQTC 2024 semakin menegaskan bahwa pentingnya pengembangan pariwisata berkualitas dan mendorong keberlanjutan pariwisata di kawasan ASEAN+3. Konferensi ini dihadiri oleh sekitar 250 delegasi dari berbagai negara, termasuk perwakilan pemerintah, sektor industri, dan akademisi.
Selain itu, Purbaya juga mencatat pertumbuhan kredit di sektor penyediaan akomodasi dan makanan-minuman, yang merupakan bagian penting dari industri pariwisata, mencapai Rp128,2 triliun pada September 2023, angka tertinggi sejak Agustus 2021. Ini merupakan bentuk komitmen perbankan dalam mendukung pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia.
Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga menyoroti bahwa pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan tetap kuat, mencapai 12,40 persen pada Juli 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi, serta pembiayaan syariah dan kredit UMKM.
Purbaya optimis dengan sinergi antara LPS, perbankan, dan pemerintah, industri pariwisata Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta kawasan ASEAN+3.