Berita Perbankan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa sebanyak 80 persen, atau sekitar 52 juta pelajar di Indonesia, telah membuka rekening tabungan di lembaga perbankan, dengan jumlah tabungan mencapai sekitar Rp29 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan selama satu tahun sejak peringatan Hari Indonesia Menabung 2022 hingga saat ini, tercatat penambahan 2,6 juta rekening tabungan pelajar, dengan total tabungan mencapai Rp4 triliun.
“Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka, untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik,” kata Friderica dalam peringatan Hari Indonesia Menabung 2023.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan komitmen pihaknya untuk terus menggalakkan kebiasaan menabung, terutama di kalangan generasi muda. Ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan, merencanakan masa depan yang lebih baik, dan sekaligus memberikan kontribusi dalam memperkuat sumber pendanaan pembangunan.
Dalam upaya untuk menggencarkan budaya menabung ini, OJK tidak hanya meluncurkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), tetapi juga menjalin kolaborasi dengan Kwarnas Pramuka untuk menyusun revisi terhadap Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan, yang merupakan kelanjutan dari SKK Penabung.
OJK berharap melalui kedua SKK ini, Pramuka Indonesia akan diberikan keterampilan yang akan mendorong minat anggota pramuka untuk menabung, serta memiliki kemampuan untuk merencanakan dan mengelola keuangan dengan bijak.
“Kita melihat kegiatan Pramuka yang berlandaskan disiplin mencapai suatu target tertentu dan memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi sangat tepat bagi kita untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat,” papar Mahendra.
Sementara itu, Purbaya Yudhi Sadewa, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif OJK untuk meningkatkan jumlah penabung. Ia menekankan pentingnya langkah ini dalam meningkatkan inklusi keuangan dan menjaga stabilitas sektor keuangan nasional.
“Menurut saya, semakin banyak orang yang menabung, dana di LPS maka akan semakin banyak juga,” ungkap dia.
Terlebih lagi, kata Purbaya, ketika tingkat literasi keuangan masyarakat, seperti budaya investasi dan layanan perbankan semakin meningkat, maka dampak ketidakstabilan di sektor keuangan yang kerap menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat akan cenderung menurun.
“Akibatnya sistem keuangan jadi stabil, banknya peluang jatuhnya semakin kecil,” kata Purbaya.
Sebelumnya selama satu tahun setelah Hari Indonesia Menabung 2022, OJK telah melakukan edukasi dan sosialisasi ke 51.975 pelajar di 9.815 satuan pendidikan yang melibatkan sekolah, pemerintah daerah, dan perbankan.
Untuk periode KEJAR Prestasi dan KREASI BANGKIT dari Juli hingga Agustus 2023, tercatat pembukaan 653.814 rekening pelajar dengan 7.595 kegiatan edukasi keuangan dan sosialisasi yang melibatkan 2.724 satuan pendidikan.