BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar sosialisasi keuangan bagi mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) di sela Festival Teater Mahasiswa Indonesia XVIII (FTMI), yang berlangsung di Aula Prof. Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Makassar, Senin, 21 Oktober 2024.
Erwinsyah Negara, yang menjabat sebagai Staf Edukasi, Hubungan Masyarakat, dan Hubungan Kelembagaan LPS Kantor Perwakilan III, berharap acara ini mampu menanamkan kesadaran dan pemahaman tentang literasi keuangan di kalangan generasi muda.
“Mahasiswa adalah generasi yang akan memegang peran penting dalam menjaga kestabilan ekonomi di masa depan. Sosialisasi ini bertujuan agar mereka lebih memahami hak-hak yang dilindungi oleh LPS,” ujar Erwin.
Dalam kesempatan tersebut, LPS menyampaikan informasi terkait perannya dalam menjamin simpanan nasabah hingga Rp2 miliar per bank. Selain itu, LPS juga memaparkan komitmennya menjaga stabilitas sistem perbankan, yang menjadi bagian penting dari ekosistem keuangan Indonesia. Selain itu, LPS turut menyoroti peran strategis LPS dalam menangani situasi krisis di dunia perbankan dan memberikan perlindungan bagi nasabah.
Antusiasme mahasiswa terlihat selama sesi sosialisasi berlangsung. Beberapa mahasiswa mengaku baru pertama kali mengetahui cara kerja LPS dan bagaimana lembaga ini berfungsi dalam melindungi simpanan nasabah. Kegiatan sosialisasi ini sejalan dengan komitmen LPS dalam memperluas dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat, terutama kalangan generasi muda.
LPS berharap dengan edukasi keuangan yang diberikan di kampus, dapat menciptakan generasi yang tidak hanya paham hak mereka sebagai nasabah, tetapi juga siap dalam menghadapi tantangan keuangan di masa depan.
“Saya merasa lebih memahami peran LPS dalam melindungi tabungan kami. Ini membuat saya lebih tenang dalam memilih bank yang aman,” ungkap Dodo, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unhas.
Tak hanya meningkatkan pengetahuan finansial, kehadiran LPS dalam FTMI XVIII juga menunjukkan dukungan terhadap acara lintas sektor yang menggabungkan seni dan edukasi. Festival ini menjadi ruang bagi mahasiswa untuk berekspresi sekaligus mendiskusikan isu-isu penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk aspek ekonomi dan keuangan.
Prof. Muhammad Ruslin, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, memberikan apresiasi tinggi pada penyelenggaraan FTMI XVIII. Menurutnya, festival teater ini bukan hanya tentang seni, tetapi juga sebuah ajang yang memicu semangat generasi muda untuk terus berinovasi dan mengekspresikan diri.
“Kami berharap FTMI terus berkembang. Dengan semakin banyak teater kampus yang berkolaborasi, kita dapat melihat karya seni yang kaya makna,” ujar Prof. Ruslin.
Perhelatan FTMI XVIII kali ini dimeriahkan oleh 14 pementas dan delapan delegasi teater yang berasal dari berbagai komunitas teater di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Partisipasi yang datang dari berbagai daerah, seperti Makassar, Mamuju, Majene, Sengkang, hingga Parepare, menambah semaraknya festival. Para mahasiswa tak hanya menunjukkan bakat mereka dalam bidang seni, namun juga berkesempatan untuk memperluas pemahaman dalam aspek keuangan.