BeritaPerbankan – Kegiatan Finance and Health Hackathon 2022 diharapkan mampu menghasilkan beragam inovasi digital yang mampu memperkuat sektor keuangan perbankan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih.
Finance and Health Hackathon 2022 merupakan kegiatan kolaborasi dari berbagai pihak untuk membuat kode produk, layanan, atau perangkat lunak baru dalam waktu yang singkat.
LPS mendukung penuh kegiatan tersebut sebagai upaya meningkatkan akselerasi digital yang akan meningkatkan kinerja sektor keuangan perbankan melalui teknologi digital.
Dengan lahirnya inovasi-inovasi teknologi LPS berharap nantinya deteksi dini dapat dilakukan terhadap bank-bank yang berpotensi akan mengalami masalah, mengidentifikasi kekuatan sektor perbankan, sektor mana yang rapuh sehingga dampak buruknya dapat diminimalisir karena telah ‘diobati’ sejak awal.
“Teman teman yang ikut dalam Hackathon ini bisa memberikan inovasinya, bagaimana bisa mendeteksi bank-bank yang mungkin akan mengalami masalah, bagaimana kekuatan sektor perbankan, sektor mana yang rapuh, itu perlu kita deteksi ke depan” ujar Lana dalam Kick-off Finance and Health Hackathon 2022 di Jakarta, Selasa (30/8).
Lana menambahkan kegiatan Finance and Health Hackathon 2022 dapat memunculkan ragam ide baru dan solusi untuk diaplikasikan dalam kegiatan sektor perbankan dengan penguatan budaya konektivitas data sehingga mampu melahirkan solusi efektif dalam mengatasi permasalahan industri perbankan.
Akurasi konektivitas data akan membantu kinerja LPS dalam menjaga stabilitas keuangan perbankan dan keamanan dana simpanan masyarakat di perbankan.
Dengan demikian kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan akan semakin meningkat. Jumlah nasabah dan nilai simpanan di perbankan akan naik dan hal itu menjadi modal penting bagi perbankan untuk menyalurkan lebih banyak pembiayaan kredit.
LPS mencatat pertumbuhan perbankan tahun ini hampir mendekati 11 persen yang mengindikasikan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan. Digitalisasi sektor perbankan menjadi sebuah keharusan untuk diaplikasikan guna memenuhi kebutuhan nasabah yang kekinian lebih nyaman menggunakan layanan digital.
Terakhir Lana mengatakan LPS bersama anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan OJK, akan terus meningkatkan koordinasi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan yang akan memperkuat ekonomi nasional, terutama dalam mewujudkan program pemulihan ekonomi nasional.