TRENDING
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan 8 hours ago
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS 9 hours ago
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan! 10 hours ago
Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up? 10 hours ago
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022! 11 hours ago
berikutnya
sebelum
Search
29/05/2022
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Finansial

LPS: Inflasi Rendah, Belum Ada Urgensi BI Naikan Suku Bunga

oleh Permadi
01/01/2022
in Finansial
Reading Time:2 mins read
0 0
0
LPS: Investor Pemula Jangan Nekad Investasi dengan Modal Utang
0
SHARE
7
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan belum ada urgensi Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan di tengah tren global kenaikan suku bunga bank sentral.

Menurut Purbaya langkah sejumlah negara menaikkan suku bunga acuan Bank Sentral lantaran kondisi inflasi negara tersebut yang terus meningkat sehingga perlu diredam dengan kebijakan penyesuaian suku bunga acuan.

Hal itu berbeda dengan kondisi keuangan tanah air relatif stabil dengan laju inflasi yang tergolong masih rendah sehingga BI belum perlu menaikkan suku bunga acuan.

Lebih lanjut Purbaya mengatakan program pemulihan ekonomi masih memerlukan suku bunga rendah untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi paska pandemi covid-19.

“Kalau kita lihat policy rate bank sentral ataupun LPS mungkin untuk turun lebih dalam agak sulit kalau global naik. Tapi mungkin kita punya ruang untuk menaikkan cepat cepat karena walaupun global naik, itu karena inflasi di masing-masing negara itu tinggi,” kata Purbaya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Jumat (31/12/2021).

LPS menilai dengan inflasi RI berada di level 3% baik BI maupun LPS masih memiliki ruang cukup lebar untuk tetap menahan suku bunga acuan dan penjaminan.

Bahkan menurut Purbaya kebijakan menahan suku bunga acuan masih dapat dilakukan hingga tingkat pertumbuhan mencapai 6%. Menahan suku bunga perlu dilakukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan disebabkan kondisi inflasi negara paman Sam Amerika Serikat memang sudah naik, hal itu berbeda dengan kondisi inflasi Indonesia sehingga kebijakan moneter AS tidak terlalu berdampak untuk RI.

Purbaya menambahkan suku bunga bank masih memiliki ruang untuk diturunkan meskipun hingga saat ini BI masih menahan suku bunga acuan di level 3,5%.

LPS mencatat sejumlah bank telah menurunkan tingkat bunga pinjaman. Seperti bunga pinjaman konsumsi turun ke level 10,65%, investasi 8,5% dan modal kerja 8,85%.

“Tren penurunan bunga masih bisa berlangsung walaupun misalnya bunga acuannya tidak diturunkan. Jadi kuncinya ada supply uang di sistem seperti apa dan sekarang, kalau saya lihat, kecenderungannya masih akan dipertahankan cukup untuk menunjang pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.

Purbaya berharap suku bunga penjaminan LPS yang turun hingga ke level 3,5% untuk simpanan rupiah di Bank Umum, 6% simpanan rupiah di BPR dan 0,25% simpanan valuta asing, dapat mendorong perbankan meningkatkan penyaluran kredit usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Tags: BIBPRinflasikredit perbankanLPSpemulihan ekonomi nasionalPENPurbaya Yudhi Sadewasuku bunga acuan BItapering The FedThe Fedtingkat bunga penjaminan
Previous Post

Blunder Natal, Bank Ini Tak Sengaja Transfer Rp2,4 Triliun ke 75 Ribu Orang

Next Post

LPS: Tingkat Bunga Penjaminan Mencapai Level Terendah Sepanjang Sejarah

Next Post
LPS Ungkap Penyebab Simpanan Nasabah Tak Layak Bayar Rp 370,28 Miliar

LPS: Tingkat Bunga Penjaminan Mencapai Level Terendah Sepanjang Sejarah

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

Ayo Berkenalan Dengan Allo Bank!

25/05/2022
Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

Ada Apa Dibalik Penyusutan Pegawai Bank?

23/05/2022
LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

LPS Bakal Tertibkan Bank Digital Berikan Bunga Tinggi Tanpa Penjelasan Risiko Secara Transparan

26/05/2022
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

Netizen Curhat Dapat Chat Pinjol Puluhan Juta. Bagaimana Respon OJK?

21/12/2021
LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

LPS: Kredit Perbankan dan DPK Lanjutkan Tren Pemulihan

28/05/2022
Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

Rupiah Siap Berdikari, KSSK Bentuk Gugus Tugas Khusus Pengembangan LCS

28/05/2022
Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

Jangan Lupa, Tanda Tangan Digital dan Meterai Elekronik Sudah Diluncurkan!

28/05/2022
Ada Apa Dengan PHK Massal  Perusahaan Start Up?

Ada Apa Dengan PHK Massal Perusahaan Start Up?

28/05/2022
Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

Transaksi E-money Melejit 50 Persen Pada Awal 2022!

28/05/2022

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add