TRENDING
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia 8 hours ago
UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing 9 hours ago
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini 1 day ago
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya 1 day ago
Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan 1 day ago
berikutnya
sebelum
Search
28/05/2023
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Search
Close
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Menu
  • Home
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Bank
  • Fintech
  • Saham
  • Syariah
  • Teknologi
  • Infographic
  • Video
Home Bank

LPS: Ketahanan Perbankan Kuat, Likuiditas Semakin Longgar

oleh Permadi
10/06/2022
in Bank, LPS
Reading Time:2 mins read
0 0
0
LPS: Ketahanan Perbankan Kuat, Likuiditas Semakin Longgar
0
SHARE
8
VIEWS
Share on WhatssappShare on Twitter

BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan kinerja perbankan setelah tiga tahun pandemi terus meningkat. Ketahanan industri perbankan relatif kuat disokong dengan likuiditas perbankan yang semakin longgar.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan dan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Priyanto B Nugroho.

Priyanto mengatakan pengelolaan kredit yang hati-hati (prudent) membantu industri perbankan meningkatkan kinerjanya di tengah kondisi pandemi covid-19 sehingga mampu meminimalisir kredit macet.

“Ketahanan perbankan sejauh ini masih cukup kuat dan didukung oleh likuiditas yang longgar. Fungsi intermediasi juga semakin baik,” kata dia dalam acara Bincang Digitalisasi di Palembang, Sumatera Selatan.

Dari sisi permodalan dan rentabilitas, LPS mencatat industri perbankan mampu mempertahankan kinerja yang baik. Perbankan mampu mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebanyak Rp 7.486 triliun atau naik 10,1 persen.

Pertumbuhan kredit tercatat naik Rp 9,3 persen menjadi Rp 5.002 triliun danjumlah aset perbankan pada April 2022 menyentuh angka Rp 10,1 triliun atau tumbuh 9,9 persen secara tahunan (YoY).

Kontribusi terhadap kinerja positif industri perbankan juga terlihat pada NPL yang kini berada di level 2,97 persen pada April 2022 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,18 persen.

Sementara itu LDR pada April secara tahunan turun menjadi 80,64 persen pada tahun 2022 dari 81,54 persen pada tahun 2021.

Market share perbankan digital mengalami pertumbuhan pesat mendominasi nasabah ritel saat pandemi. LPS mencatat ada 4 bank digital yang mendominasi pangsa pasar yaitu Bank Jago, Seabank, BNC, Blu BCA dan Aladdin.

Jumlah unduhan aplikasi bank digital tersebut terus meningkat sejalan dengan naiknya jumlah rekening bank digital sebanyak 4,02 persen pada April 2022.

Keempat bank tersebut mencatatkan pertumbuhan yang tinggi saat pandemi, meskipun jika dilihat berdasarkan jumlah total simpanan perbankan hanya berkisar 0,43 persen.

Hal itu dapat dipahami karena pengguna bank digital mayoritas adalah nasabah perorangan dengan saldo simpanan yang relatif kecil.

Peta persaingan bank digital semakin ketat dengan banyaknya bank digital baru bermunculan khususnya selama pandemi berlangsung pada tahun 2020 hingga 2022. Untuk meningkatkan pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank digital seringkali memberikan bunga simpanan yang tinggi.

“Empat bank digital ini memiliki komposisi DPK yang dominan di atas LPS Rate,” kata dia.

Keempat bank itu memberikan suku bunga di atas LPS Rate. Bank Neo dan Sea Bank memberikan bunga 200 bps lebih tinggi dari tingkat bunga penjaminan (TBP) LPS.

LPS mencatat suku bunga simpanan Bank digital rata-rata berada pada kisaran 5 hingga 8 persen. Meskipun memberikan bunga yang tinggi, namun LPS memastikan keempat bank digital di atastelah menginformasikan program penjaminan LPS kepada nasabah sebelum pembukaan rekening.

“Sejauh ini kami memantau keempat bank digital ini menyampaikan secara transparan mengenai program penjaminan LPS dalam aplikasi digitalnya,” kata dia.

LPS tidak memiliki kewenangan untuk membatasi besaran suku bunga simpanan perbankan. LPS Rate yang ditetapkan menjadi syarat wajib jika nasabah ingin saldo rekening tabungan nya dijamin LPS, mengantisipasi bank gagal atau dilikuidasi oleh otoritas pengawas.

Bank boleh saja menawarkan suku bunga di atas TBP asalkan sebelumnya telah menginformasikan kepada nasabah tentang program penjaminan LPS dan risiko simpanan tidak dijamin LPS saat bank dilikuidasi.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan akan memanggil bank yang kedapatan memberikan bunga tinggi melebihi LPS Rate namun tanpa sosialisasi program penjaminan LPS dan risiko simpanan tidak layak bayar kepada nasabah.

Apabila masih ada bank yang bandel memberikan bunga tinggi tanpa pemberitahuan risiko simpanan, maka LPS akan mengambil langkah tegas dengan mengumumkan daftar bank yang tidak dijamin LPS sehingga masyarakat dapat waspada terhadap risiko di kemudian hari.

Tags: bank digitalBank JagoBank Neolembaga penjamin simpananlikuiditas perbankanLPSPurbaya Yudhi SadewaseabankTBP
Previous Post

LPS Dukung Transformasi Digital BPR dan BPR Syariah

Next Post

Investor Asing Masih Nyaman di Indonesia, Ini Alasannya!

Next Post
Investor Asing Masih Nyaman di Indonesia, Ini Alasannya!

Investor Asing Masih Nyaman di Indonesia, Ini Alasannya!

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

Kopiko Sering Muncul di Drama Korea, Dapat Untung Berapa?

21/09/2021
Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

Marak KSP Bermasalah Tawarkan Pinjaman Via SMS!

26/05/2022
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Ketua LPS: Keadaan Perbankan Sangat Solid, Belum Terlihat Tanda-tanda Bank Gagal Bayar

24/05/2023
Strategi Erick Thohir Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah yang Kuat

Pastikan Simpanan Nasabah Bank Syariah Dijamin, Purbaya: LPS Menjamin Simpanan pada Seluruh Jenis Bank

24/05/2023
Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

Fenomena Dedolarisasi, Bisakah Negara Asia Lepas Dari Dolar?

26/05/2023
LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

LPS: Plus Minus Risiko Gagal Bayar AS Bagi Indonesia

28/05/2023
Jangan Khawatir, Simpanan Nasabah di BPR/BPRS Juga Dijamin LPS Hingga Rp 2 M

UMKM Terjerat Rentenir, LPS Dorong BPR Berani Bersaing

28/05/2023
Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

Ingin Terapkan Digitalisasi, BPR dan BPRS Masih Punya Kendala Ini

27/05/2023
Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

Rebut Pasar Rentenir, Momentum BPR Kembangkan Bisnis dan Usahanya

27/05/2023
Permodalan Perbankan Nasional Semakin Tebal, LPS Berikan Apresiasi untuk Industri Perbankan

Banyak Masyarakat Terjebak Rentenir, LPS: Peran BPR Sangat Dibutuhkan

27/05/2023

About Us

Privacy Policy

Redaksi

Pedoman Media Siber

© 2021 Beritaperbankan.id All Rights Reserved.

Add BeritaPerbankan.id to your Homescreen!

Add