BeritaPerbankan – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan mengalami tren penguatan meskipun kondisi ekonomi global belum stabil.
LPS memprediksi ekonomi dalam negeri akan tumbuh di kisaran 5,1 persen hingga 5,3 persen pada triwulan II-2022. Purbaya cukup percaya diri bahwa perekonomian nasional tidak akan banyak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global.
“Titik tengah perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua kemungkinan ada di 5,2 persen,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers tingkat bunga penjaminan LPS di Jakarta.
LPS memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan terus meningkat dengan dukungan konsumsi domestik yang kuat yakni mencapai 80 persen. Menurut Purbaya, Indonesia hanya perlu mempertahankan konsumsi domestik pada level tersebut untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian global.
“Jadi kalau kita jaga konsumsi di domestik saja, walau global sedang kacau kita masih bisa tumbuh dengan baik,” tuturnya.
Perekonomian nasional tidak akan banyak terpengaruh oleh kebijakan Bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) yang bakal melakukan pengetatan lebih ekstrim akibat tekanan inflasi.
Pengamat memprediksi The Fed akan menaikan suku bunga acuan lebih cepat dan lebih tinggi dari rencana awal untuk menekan laju inflasi. Meskipun berpotensi mengganggu pergerakan pasar modal, namun dampak kebijakan moneter dan fiskal The Fed tidak akan sampai merontokan perekonomian nasional, terlebih Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang relatif kuat.