Berita Perbankan – Memperkuat infrastruktur digital merupakan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital saat ini. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai perbaikan infrastruktur digital mampu menekan biaya ekonomi yang tinggi.
Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih mengatakan laju inflasi yang tinggi disebabkan oleh tingginya biaya distribusi barang, khususnya di sektor transportasi.
“Pemerataan digitalisasi secara spasial perlu terus didorong untuk menekan biaya ekonomi tinggi,” ungkap Lana dalam keterangan resmi di Jakarta.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa juga ikut menyoroti pentingnya memperkuat infrastruktur digital untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. LPS mencatat provinsi-provinsi yang memiliki indeks digitalisasi yang tinggi cenderung memiliki tingkat inflasi yang lebih rendah.
Meskipun inflasi per April 2023 tercatat mengalami penurunan 0,33 persen dari 4,97 persen menjadi 4,33 persen, akan tetapi pergerakan inflasi berlangsung cukup dinamis sehingga perlu upaya berkelanjutan untuk menjaga tren positif tersebut.
LPS menambahkan infrastruktur digital yang baik dapat mempercepat akses dan konektivitas internet bagi individu, perusahaan, dan pemerintahan. Dengan akses internet yang cepat dan terjangkau, kegiatan bisnis dapat lebih efisien dan efektif. Peningkatan konektivitas juga memungkinkan kerja jarak jauh untuk mengurangi biaya perjalanan dan infrastruktur fisik yang mahal.
Infrastruktur digital yang andal dan aman juga dapat mengurangi risiko kehilangan data dan serangan siber yang dapat merugikan perusahaan. Dengan melindungi data dan informasi sensitif, dapat menghindari biaya pemulihan dan kerusakan reputasi perusahaan/instansi akibat pelanggaran keamanan.
Selain itu perbaikan infrastruktur digital juga dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan sektor ekonomi yang baru. Dengan aksesibilitas yang lebih baik ke teknologi digital dan platform online, pelaku usaha dapat mengembangkan model bisnis baru, menghubungkan pasar yang lebih luas, dan meningkatkan daya saing mereka.
Menurut Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023, kerjasama antara East Ventures, Katadata Insight Center dan PwC Indonesia, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan infrastruktur digital terbaik di Indonesia dengan skor 76,6.
Di posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Jawa Barat dan D.I. Yogyakarta dengan skor masing-masing 62,2 dan 54,2. EV-DCI 2023 melakukan penilaian terhadap 38 provinsi dan 157 kabupaten/kota. Indeks penilaian infrastruktur digital di tahun 2023 secara keseluruhan mengalami peningkatan , di mana pada tahun sebelumnya 35,2 dan tahun ini berada di level 38,5.
“Perbaikan nilai median selama 4 tahun berturut-turut menggambarkan peningkatan daya saing digital, khususnya pada provinsi peringkat menengah dan bawah,” ujar Direktur Katadata Insight Center, Adek Media Roza.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah menyatakan komitmen pemerintah untuk mendorong para pemain telekomunikasi aktif membangun infrastruktur jaringan hingga ke pelosok. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas digital di seluruh Indonesia.
Di sisi lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap pertumbuhan digital dapat dinikmati oleh seluruh massyarakat Indonesia untuk mendukung pengembangan ekonomi digital 2022-2030.
“Ekonomi digital diharapkan mempunyai ekonomi yang inklusif, agile, berkelanjutan, serta dapat memastikan bahwa rakyat Indonesia bisa memanfaatkan pertumbuhan digital tersebut. Dalam kerangka pengembangan ekonomi digital 2022-2030, tentu ini dapat berkontribusi untuk mencapai visi negara Indonesia 2045,” kata Airlangga.