BeritaPerbankan – Investor Milenial dan Gen Z mendominasi jumlah investor pasar modal sebanyak 4 juta investor atau berkontribusi 59,50 persen dari total investor pasar modal yang tercatat mencapai 6,75 juta investor per Januari 2022.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan data tahun 2018 yang mana jumlah investor pasar modal tercatat sebanyak 1,6 juta investor.
Jumlah aset investasi generasi milenial dan Gen Z tercatat sebesar Rp 40,56 triliun. Fenomena masuknya anak-anak muda ke sektor investasi disambut baik oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa melihat minat anak-anak muda untuk berinvestasi mampu mendorong pertumbuhan sektor keuangan. Investor milenial juga diprediksi akan terus bertumbuh dan mendominasi sektor investasi di masa depan.
“Melihat data ini, jelas banyak terjadi peningkatan di investor muda atau investor pemula. Ini yang harus jadi target edukasi. Karena ini momentum, tak pernah selama ini terjadi peningkatan drastis di katagori investor muda seperti pelajar dan mahasiswa. Ini harus dijaga,” tegas Purbaya.
Pertumbuhan jumlah investor pasar modal berdampak positif terhadap peningkatan jumlah rekening tabungan di bank. LPS mencatat jumlah rekening tabungan kelompok simpanan di bawah Rp 2 miliar per Januari 2022 tumbuh signifikan menjadi 91,73 juta rekening atau naik sebanyak 26 persen dibandingkan data pada Desember 2021.
Purbaya memprediksi kenaikan jumlah rekening tabungan di bank didorong oleh tingginya minat anak-anak muda berinvestasi di pasar modal, dimana syarat yang dipenuhi salah satunya adalah memiliki rekening dana nasabah (RDN) di bank.
Purbaya menjelaskan pertumbuhan jumlah investor muda atau pemula yang terbilang signifikan tersebut merupakan fenomena langka, tidak pernah terjadi sebelumnya.
Investor muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa juga terus mengalami pertumbuhan. Secara demografi usia investor pasar modal didominasi oleh anak-anak muda berusia di bawah 30 tahun sebanyak 4 juta investor.
Fenomena lahirnya investor-investor muda tersebut harus dijaga dengan terus meningkatkan literasi keuangan bagi para investor pemula untuk menghindari potensi kerugian yang besar atau lebih buruk lagi tertipu oknum pengelola investasi yang tidak bertanggung jawab.
“LPS siap mengedukasi langsung investor-investor pemula. Kami punya tools untuk mengajar mereka membaca analisis teknikal di pasar saham sampai crypto. Tren berinvestasi ini harus dimanfaatkan dengan baik, jangan sampai mereka tersesat dan kapok karena harus mengalami kerugian akibat kurang pengetahuan,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya meminta para investor pemula untuk memiliki literasi keuangan sebelum berinvestasi. Milenial harus mengenali dan mempelajari produk-produk investasi yang akan dipilih termasuk risiko investasi yang mungkin saja terjadi sebab dalam dunia investasi peluang gagal investasi mungkin saja terjadi.
Cerdas dalam memilih produk investasi dan perusahaan pengelola investasi wajib dilakukan. Selain itu LPS juga mengimbau masyarakat melakukan diversifikasi investasi. Salah satunya dengan berinvestasi pada produk-produk investasi perbankan karena memiliki risiko paling rendah.
Beberapa produk yang bisa dipilih diantaranya tabungan, giro dan deposito. Masyarakat tidak perlu khawatir karena simpanan nasabah di bank dijamin LPS maksimal Rp 2 miliar per nasabah per bank.
Nasabah hanya perlu memastikan syarat 3T Terpenuhi yaitu tercatat di pembukuan bank, tidak menerima bunga simpanan melebihi tingkat bunga penjaminan dan tidak menyebabkan bank gagal karena kredit macet.
Sekretaris LPS Dimas Yuliharto mengingatkan para investor untuk senantiasa memahami seluk beluk produk investasi, sekalipun itu produk investasi perbankan yang memang memiliki risiko rendah, namun tetap literasi keuangan wajib dimiliki agar potensi kerugian bisa diminimalisir.
Literasi keuangan yang baik akan membuat seseorang memiliki perencanaan keuangan yang matang. Investor milenial harus paham tentang pengelolaan keuangan, mampu mengalokasikan dana yang dimiliki untuk tabungan, dana darurat, simpanan untuk hari tua, asuransi dan investasi.