BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi penurunan suku bunga simpanan di sejumlah bank masih akan terjadi hingga akhir kuartal IV tahun 2021.
LPS mencatat suku bunga simpanan bank kembali turun pada bulan Oktober 2021. Hal itu disebabkan oleh likuiditas perbankan yang masih longgar, meningkatnya permintaan kredit dan hingga alasan pembukuan keuangan yang lebih baik di akhir tahun.
“Tren penurunan suku bunga simpanan diperkirakan masih akan berlanjut lebih lambat pada akhir kuartal IV/2021, sejalan dengan kondisi likuiditas yang tetap longgar, pertumbuhan permintaan kredit yang mulai meningkat dan kebutuhan perbaikan pembukuan di akhir tahun,” tulis LPS.
Berdasarkan data Laporan Likuiditas Bulanan edisi 17 November 2021, suku bunga deposito pada bulan Oktober 2021 mengalami penurunan 8 basis poin (bps) ke level 3,14 persen dibandingkan suku bunga deposito bulan September.
Suku bunga minimum ikut anjlok ke level 2,55% atau turun sebesar 6 bps. Sementara itu suku bunga maksimum turun sebanyak 10 bps menjadi 3,72%.
Penurunan suku bunga juga terjadi pada simpanan dalam valuta asing yang melemah sebesar 2 bps ke level 0,20%. Suku bunga minimum turun 1 bps ke level 0,16% dan suku bunga maksimum simpanan valuta asing berada di level 0,25% atau turun 1 bps dibandingkan bulan sebelumnya.
LPS memprediksi tren penurunan suku bunga simpanan masih akan berlanjut karena bank sedang dalam tahap penyesuian usai penetapan penurunan suku bunga pada September 2021 lalu.
“Bank-bank diperkirakan masih akan melakukan penyesuaian suku bunga dalam upaya menjaga spread net interest margin dan menjaga level kompetisi dengan peer group-nya,” jelas LPS.
Namun uniknya meski suku bunga deposito mengalami tren penurunan justru LPS mencatat kenaikan simpanan deposito dan tabungan perbankan hingga Oktober 2021.
LPS menyebut ada tren pertumbuhan simpanan deposito mencapai Rp2.858 triliun atau tumbuh 1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Simpanan deposito mendominasi 39,1% dari total simpanan per Oktober 2021. Jenis simpanan tabungan tumbuh 13% yoy atau naik 33,7% dalam tiga tahun terakhir menjadi Rp2.322 triliun.
Total simpanan perbankan naik 9,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau setara dengan Rp 7.301 triliun. Simpanan naik di seluruh kategori. Simpanan di atas Rp 5 miliar tumbuh paling besar diantara tiering lainnya yaitu sebesar 13,6% yoy menjadi Rp 3.719 triliun.
Posisi kedua ditempati kategori simpanan Rp100 juta hingga Rp200 juta naik 6,5 persen yoy menjadi Rp392 triliun.
Disusul kategori simpanan Rp200 juta hingga Rp500 juta yang mengalami kenaikan 5,7 persen yoy menjadi Rp623 triliun.
Tiering simpanan Rp2 miliar hingga Rp5 miliar naik 5,2 persen yoy menjadi Rp609 triliun. Kategori simpanan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar juga naik 4,9 persen yoy menjadi Rp475 triliun.
Berikutnya kategori simpanan Rp500 juta hingga Rp1 miliar naik 4,8 persen 537 triliun. Pertumbuhan simpanan juga dialami oleh kategori simpanan di bawah Rp100 juta naik 3,2 persen secara yoy menjadi Rp947 triliun.